Kamis 12 Sep 2024 13:52 WIB

Perwira CIA Dihukum 10 Tahun karena Bocorkan Informasi ke China

Alexander Yuk Ching Ma, 71 tahun, dari Honolulu, mantan perwira CIA dijatuhi hukuman.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kantor Central Intelligence Agency (CIA) di langley,  Virginia, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Kantor Central Intelligence Agency (CIA) di langley, Virginia, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan perwira Badan Intelijen Amerika Serikat (Central Intelligence Agency/CIA), Alexander Yuk Ching Ma, telah dijatuhi hukuman 10 penjara. Hal itu karena berperan dalam konspirasi untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi rahasia ke China.

"Alexander Yuk Ching Ma, 71 tahun, dari Honolulu, mantan perwira CIA, dijatuhi hukuman hari ini... (karena) berkonspirasi untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi pertahanan nasional ke Republik Rakyat China (RRC)," sebut rilis Departemen Kehakiman AS.

Baca: Peran Prabowo dan Boyke di Balik Pendirian SMA Taruna Nusantara

"Ma telah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, diikuti dengan lima tahun pembebasan dengan pengawasan," ungkap siaran pers tersebut dikutip dari Sputnik-OANA.

Penyelidik AS mendapati bahwa Ma mulai bekerja sama dengan Biro Keamanan Negara Shanghai (SSSB) China pada Maret 2001, lebih dari 10 tahun setelah meninggalkan CIA, tempat Ma bertugas dari tahun 1982 hingga 1989, menurut rilis itu.

Ma mengaku bahwa dia memainkan peran kunci dalam memfasilitasi pertukaran informasi antara kerabat sedarahnya, yang juga bekerja untuk CIA dari tahun 1967 hingga 1983, serta SSSB untuk mentransfer informasi rahasia pertahanan nasional yang dikumpulkan oleh kerabat tersebut selama bertahun-tahun masa dinasnya, lanjutnya.

Baca: Mesir Dilaporkan Sepakat Beli Jet Chengdu J-10C dari China

Ma yang telah menjadi sang terpidana itu ditangkap pada 2020, serta sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya setuju untuk bekerja sama dengan pemerintah AS selama sisa hidupnya, tambah rilis tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement