REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC-- Kepala Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) John Brennan mengatakan sosial media dan teknologi lainnya menjadi faktor sulitnya memerangi kelompok-kelompok ekstrimis. Menurutnya, banyak dari kelompok tersebut yang memanfaatkan jejaring sosial untuk berbagi informasi dan melakukan operasi.
“Teknologi komunikasi dapat membantu kelompok-kelompok seperti ISIL untuk mengkoordinasikan operasi, menarik anggota baru, menyebarkan propaganda, dan menginspirasi simpatisan di seluruh dunia untuk bertindak atas nama mereka,” papar Brennan, seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (14/3).
Dia juga menjelaskan ancaman terorisme sangat didukung dengan teknologi yang telah mengaitkan dunia. Ketika ada sebuah insiden di salah satu sudut dunia, dapat memicu reaksi masyarakat yang ribuan mil jauhnya, kata Brennan. “Kaum ekstrimis juga bisa belajar melancarkan serangan tanpa harus meninggalkan rumah,” ucapnya, masih dilansir Aljazeera.
Ketika Brennan berbicara di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, dia menyinggung serangan yang belum lama terjadi seperti kasus Charlie Hebdo dan penyerangan sekolah di Pakistan.
Kasus itu, kata Brennan, memperlihatkan aksi teror sekarang sulit untuk dilacak, diketahui, dan sulit digagalkan. CIA sendiri telah bekerja untuk meningkatkan kemampuan mereka memrangi ancaman teror berbasis cyber.