Jumat 13 Sep 2024 08:49 WIB

Sudahkah Pengidap Gangguan Mental dan Anak Neurodivergent Merdeka di Negeri Ini?

Di wilayah pedesaan dan terpencil di Indonesia, layanan kesehatan mental sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali.

Rep: Tim Cari Cuan/ Red: Partner
.
Foto: network /Tim Cari Cuan
.

Masalah gangguan mental/ilustrasi. (Foto: republika.co.id)

Oleh Damar Pratama Yuwanto, Mahasiswa Psikologi Program Sarjana Magister (Sarmag) Universitas Gunadarma

Ketika berbicara tentang kemerdekaan, isu kesehatan mental selalu terlupakan. Kurangnya tenaga profesional seperti psikolog dan psikiater, serta fasilitas kesehatan yang memadai, membuat banyak orang yang sebenarnya membutuhkan bantuan tidak bisa mendapatkannya.

Dalam rasio perbandingan jumlah tenaga kesehatan mental dan jumlah penduduk Indonesia, seorang psikiater harus harus melayani sekitar 250.000 penduduk Indonesia dan satu psikolog harus melayani sekitar 90.000 penduduk Indonesia.

Secara umum, jika seseorang memerlukan terapi berbasis pembicaraan dan tidak membutuhkan obat, psikolog bisa menjadi pilihan. Namun, jika mereka memerlukan penilaian medis atau pengobatan, atau jika gangguan mereka cukup serius, menemui psikiater adalah langkah yang tepat.