Rabu 18 Sep 2024 14:07 WIB

Soal Kabinet, Cak Imin: Sama Sekali tak Terpikirkan oleh PKB

PKB menilai soal kabinet merupakan hak prerogatif dari Presiden Prabowo.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat diwawancara di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat diwawancara di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut bahwa partainya sama sekali tidak pernah terpikir mengenai kursi kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.

“Soal kabinet sama sekali tidak pernah terpikirkan buat PKB dan PKB tahu persis bahwa kita merasa punya kewajiban menyukseskan pemerintahan, tetapi secara moral, kami merasa tidak perlu ikut campur urusan hak prerogatif presiden,” kata Cak Imin saat konferensi pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Menurut Cak Imin, PKB tidak mempunyai kewenangan apa pun terkait susunan kabinet. Hal itu, kata dia, mutlak menjadi hak prerogatif presiden terpilih.

“PKB sama sekali tidak punya kewenangan apa pun, mutlak itu hak prerogatif presiden, sehingga kita secara moral punya tanggung jawab agar pemerintahan yang akan datang betul-betul bermanfaat, memberikan kemakmuran, kesejahteraan, keamanan,” kata dia.

Selain itu, Cak Imin juga membantah kabar pertemuan dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membicarakan susunan kabinet. “Belum, belum, memang enggak ada,” ucap Cak Imin singkat.

Senada, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, susunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden, sehingga PKB tidak menawarkan nama-nama tertentu. “PKB belum berpikir itu dan tidak terpikir, itu memang kewenangan prerogatif presiden, tunggu saja,” ucap dia ditemui terpisah.

Jazilul juga mengaku bahwa PKB belum bertemu dengan Prabowo untuk mengomunikasikan perihal kabinet. “Pokoknya PKB secara moral akan mendukung suksesnya pemerintahan Pak Prabowo,” imbuhnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement