REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG--Untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat yang terdampak pembangunan PLTGU Jawa Satu Power, Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) bersama PT Jawa Satu Power (JSP) meluncurkan program inovatif melalui Livelihood Restoration Project (LERES).
Ada berbagai kegiatan, salah satunya pendampingan kepada kelompok pengrajin tusuk sate di Desa Cilamaya dan Mekarmaya, Kabupaten Karawang. Selain itu, terdapat kegiatan pemberian insentif teknologi berupa mesin pembersih bambu. Mesin ini, diharapkan bisa mendorong peningkatan pendapatan masyarakat secara signifikan.
Humas PT Jawa Satu Power, Fadhil mengatakan teknologi pembersih bambu ini memiliki kemampuan maksimal 1 jam untuk 1 bambu ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas para pengrajin. Tetapi, juga menekan biaya produksi, sehingga memberi dampak positif jangka panjang.
"Kami sangat mendukung program ini karena sejalan dengan visi perusahaan untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional PT Jawa Satu Power," ujar Fadhil, dalam keterangan resminya, Jumat (20/9/2024).
Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, Agus Jaelani menjelaskan kehadiran dan perhatian dari PUPUK dan PT Jawa Satu Power punya arti penting untuk kemajuan ekonomi lokal.
"Para pengrajin juga mendapatkan pelatihan terkait manajemen keuangan usaha yang akan memperkuat daya tahan mereka dalam jangka panjang. Program ini sangat tepat sasaran dan kami dari dinas koperasi siap mendukung keberlanjutannya,” kata Agus.
Salah seorang pengrajin tusuk sate, Wardam mengaku senang mendapat bantuan mesin pembersih bambu dari PUPUK dan PT Jawa Satu Power karena akan mempercepat produksi tusuk sate dan dapat menekan biaya produksi.
"Dengan adanya mesin pembersih bambu ini, kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk menyewa mesin dari luar. Pekerjaan kami jadi lebih cepat dan hasilnya lebih banyak. Kami sangat bersyukur dan berharap program seperti ini bisa terus berlanjut untuk mendukung kami sebagai pengrajin kecil,” paparnya.
Sejak Maret 2024, program LERES telah menyediakan bahan baku bambu untuk 51 pengrajin tusuk sate yang tersebar di tiga dusun yakni 6 pengrajin di Dusun Tanggul Pertamina Desa Cilamaya, 35 pengrajin di Dusun Karanganyar Desa Cilamaya, dan 9 pengrajin di Dusun Karanganyar Desa Mekarmaya. Fokus utama dari program ini adalah meningkatkan efisiensi proses produksi tusuk sate dengan teknologi tepat guna.
Melalui program ini, PUPUK dan PT Jawa Satu Power berharap para pengrajin tusuk sate dapat terus berkembang dan berdaya saing tinggi di pasar, serta kesejahteraan meningkat seiring dengan penerapan teknologi produksi yang lebih efisien.