Ahad 22 Sep 2024 05:38 WIB

Terungkap, Alasan di Balik Proses Negosiasi Pembebasan Kapten Philip yang Begitu Lama

Pemerintah mengutamakan keselamatan Kapten Philip Mehrtens.

Rep: Eva Rianti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens (atas) berbicara dalam konferensi pers terkait pembebasan dirinya dari penyanderaan Tentara Pembebasan Nasionanl Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di  Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/9/2024). Philip yang merupakan WNA asal Selandia Baru itu disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023 saat mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter PC-6 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Foto: ANTARA FOTO/Marcell
Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens (atas) berbicara dalam konferensi pers terkait pembebasan dirinya dari penyanderaan Tentara Pembebasan Nasionanl Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/9/2024). Philip yang merupakan WNA asal Selandia Baru itu disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023 saat mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter PC-6 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menko Polhukam Hadi Tjahjanto bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut langsung kedatangan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, usai dibebaskan dari penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hadi mengatakan, pembebasan Mehrtens terjadi melalui proses negosiasi yang memakan waktu lama.

"Philip Mehrtens telah dibebaskan setelah disandera oleh kelompok kriminal separatis bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, selama 1 tahun 7 bulan. Dan pembebasan ini adalah proses negosiasi yang sangat panjang dengan mengedepankan soft approach," kata Hadi dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (21/9/2024) malam. 

Baca Juga

Hadi mengatakan, soft approach dilakukan pemerintah karena mengutamakan keselamatan dari Kapten Philip Mehrtens. Hal itu kata Hadi sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo "Pembebasan tersebut juga hasil dari kesabaran pemerintah RI untuk tidak melakukan tindakan represif karena keselamatan pilot adalah prioritas," tegasnya.