REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA — Pembebasan Kapten Philip Mark Marthens dari penyanderaan kelompok seperatis bersenjata Papua Merdeka, tak lepas dari pengorbanan para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Letnan Jenderal (Letjen) Bambang Trisnohadi menyampaikan penghormatan dan penghargaan terhadap para prajurit TNI-Polri yang sudah gugur selama ini dalam misi maupun operasi pembebasan pilot maskai penerbangan sipil Susi Air tersebut.
“Satu hal yang harus kita sampaikan, kami menyampaikan pengharagaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya, kepada prajurit-prajurit TNI dan Polri yang telah gugur dalam rangka, proses pembebasan sandera Kapten Philip Mark Marthens selama ini,” kata Letjen Bambang dalam siaran pers video yang diterima wartawan di Jakarta, pada Ahad (22/9/2024).
Jenderal bintang tiga Angkatan Darat (AD) itu mengatakan, proses pembebasan Kapten Philip sudah dilakukan sejak lama. Sejak kelompok bersenjata yang dipimpin Egianus Kogeya melakukan penyanderaan terhadap pilot berkebangsaan Selandia Baru pada 7 Februari 2023, upaya untuk menyelamatkan sudah dilakukan. Pendekatan dan komunikasi via peran tokoh-tokoh masyarakat, adat, dan keagamaan memang dilakukan.
Akan tetapi, menengok catatan dalam satu tahun tujuh bulan selama penyanderaan, kontak tembak TNI-Polri dengan kelompok penyandera di kawasan Nduga, Papua Pegunungan juga terjadi. Belasan nyawa prajurit melayang gugur selama usaha-usaha militer dalam pembebasan.