Senin 23 Sep 2024 17:04 WIB

PGE Jalin Sinergi Pacu Pemanfaatan Panas Bumi

PGE juga menjalin kerja sama dengan BUMN Kenya.

Red: Satria K Yudha
PGE menjalin kolaborasi dengan sejumlah mitra untuk mempercepat pengembangan panas bumi.
Foto: PGE
PGE menjalin kolaborasi dengan sejumlah mitra untuk mempercepat pengembangan panas bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kolaborasi antar-pemangku kepentingan merupakan salah satu kunci utama untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Sebagai penggerak utama pengembangan energi panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memperkuat kolaborasi melalui berbagai kerja sama strategis dengan berbagai mitra dan pemangku kepentingan kunci di ajang Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menekankan bahwa kesuksesan dalam pengembangan energi panas bumi sangat bergantung pada kolaborasi dengan pemangku kepentingan serta inovasi teknologi yang tepat. "PGE sebagai main engine pengembangan sektor panas bumi berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak. Melalui kolaborasi dan teknologi terkini, kita dapat memaksimalkan potensi energi panas bumi Indonesia, menjawab tantangan global menuju energi bersih dan ramah lingkungan." ujar Julfi Hadi dalam siaran pers, Senin (23/6/2024).

Pada hari pertama IIGCE 2024, Rabu (18/9/2024), PGE menandatangani dua kerja sama strategis terkait pengembangan proyek panas bumi. Kerja sama tersebut yaitu Consortium Agreement of Co-generation Cooperation antara PGE dan PT PLN Indonesia Power.  Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kapasitas yang ada di beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) PGE melalui proses co-generation, yang berpotensi menambah kapasitas mencapai 230 MW.

Tahap awal kerja sama co generation akan menambah kapasitas sebesar 45 MW, yaitu di PLTP Lahendong Binary Unit (15 MW) dan PLTP Ulubelu Binary Unit (30 MW) dengan investasi USD 165 juta dolar AS.