Senin 23 Sep 2024 17:39 WIB

Hujan Deras di Jepang Tewaskan Enam Orang

Gempa besar pada awal tahun meningkatkan risiko bencana longsor.

Rumah-rumah yang roboh akibat gempa terlihat di Kanazawa, prefektur Ishikawa, Jepang pada Selasa, (2/2/2024).
Foto: Kyodo News via AP
Rumah-rumah yang roboh akibat gempa terlihat di Kanazawa, prefektur Ishikawa, Jepang pada Selasa, (2/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, ISHIKAWA - Jumlah korban tewas akibat hujan deras di Jepang tercatat  sebanyak enam orang. Sementata sebanyak 10 orang dinyatakan hilang menurut pihak berwenang pada Senin (23/9/2024).

Namun, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan di wilayah Noto, Provinsi Ishikawa, Jepang tengah, yang paling parah terdampak gempa bumi kuat pada Januari lalu.

Baca Juga

Pihak berwenang memperingatkan bahwa gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter yang terjadi pada 1 Januari lalu telah meningkatkan risiko longsor, bahkan dengan hujan ringan sekalipun.

Wilayah tersebut mengalami curah hujan yang sangat tinggi, yang menyebabkan banjir di hampir dua lusin sungai, memicu tanah longsor, memblokir jalan, dan mengakibatkan lebih dari 100 kawasan terisolasi, menurut Kyodo News yang berbasis di Tokyo.

Badan Meteorologi negara itu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana lanjutan.

Pada hari Tahun Baru tahun ini, Jepang diguncang gempa bumi kuat berkekuatan 7,6, yang mengakibatkan 238 orang tewas, sementara setidaknya 19 orang lainnya masih hilang.

Pemerintah Prefektur Ishikawa sebelumnya mengatakan banjir dan longsor merendam banyak rumah dan membuat banyak warga di dua distrik di Wajima terjebak di rumahnya.  Lumpur juga memblokir sejumlah jalan. Perusahaan listrik Hokuriku Electric Power Co mengatakan 6.500 rumah mengalami pemadaman listrik.

Hujan deras juga mengguyur Prefektur Niigata dan Yamagata. Pejabat pemerintah setempat mengatakan hujan menimbulkan ancaman banjir.

sumber : Antara/Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement