Kamis 26 Sep 2024 16:47 WIB

Belasan Ribu Hektare Sawah di Indramayu Terancam Kekeringan

Kondisi areal persawahan pun kini sudah mengeras dan retak-retak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Satria K Yudha
Seorang petani berjalan di lahan sawahnya yang telah mengering di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/8/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Seorang petani berjalan di lahan sawahnya yang telah mengering di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ancaman kekeringan pada areal persawahan di Kabupaten Indramayu pada musim tanam gadu (kering) tahun ini semakin meluas.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang menyebutkan, luas areal tanaman padi yang terancam kekeringan saat ini mencapai sekitar 13 ribu hektare. Kondisi itu tersebar di Kecamatan Patrol, Sukra dan Krangkeng.

"Umur tanamannya bevariasi, antara tiga sampai tujuh hari,’’ kata Sutatang, Kamis (25/9/2024).

Sutatang mengungkapkan, petani di tiga kecamatan itu sebelumnya mengalami keterlambatan tanam. Hal itu disebabkan kendala kurangnya pasokan air di saluran irigasi.

Saat pasokan air dirasa cukup, petani sebenarnya segera melakukan penanaman. Namun ternyata, pasokan air di saluran irigasi semakin berkurang.

Sementara di sisi lain, hujan tak pernah lagi turun. Kondisi areal persawahan pun kini sudah mengeras dan retak-retak, pertanda sudah lama tak mendapat pasokan air.

Sutatang menyebutkan, untuk Kecamatan  Patrol dan  Sukra, pasokan air irigasi bersumber dari Waduk Jatiluhur. Sedangkan Kecamatan Krangkeng, pasokan airnya berasal dari Waduk Jatigede.

Namun, daerah-daerah itu terletak di ujung saluran irigasi. Karenanya, daerah-daerah tersebut paling terakhir mendapatkan pasokan air.

"Padahal biasanya setiap tahun bisa tanam. Tahun sekarang saja yang sulit,’’ ucapnya.

Sutatang mengungkapkan, tanaman padi di tiga kecamatan itu membutuhkan pasokan air yang cukup sesegera mungkin. Jika dalam waktu satu minggu ini pasokan air tak datang, maka tanaman padi akan mati.

"Tidak bisa pakai pompa air karena di salurannya kan tidak ada air. Mau apa yang dipompa?,’’ tukasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement