REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak jarang dalam hidup ini kita mendapatkan kabar ada kerabat yang meninggal dunia dalam keadaan mendadak. Namun, ternyata ada hikmah dari meninggal dalam keadaaan mendadak ini.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
Tiada seorang hamba pun mati mendadak karena sakit yang dideritanya kecuali ALlah akan membangkitkannya dalam keadaan bersih (dari dosa-dosa). (HR Thabrani melalui Abu Umamah).
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II menjelaskan Yushra u Shar'atan mati dengan seketika, seperti mati karena penyakit jantung dan penyakit lain yang membuat penderitanya mati seketika.
Barangsiapa mati mendadak karena penyakit maka Allah membangkitkannya nanti di hari kiamat dalam keadaan bersih dari dosa-dosanya. Menurut hadits terdahulu orang ini dikategorikan sebagai orang yang mati syahid, yakni syahid akhirat.
Terkait kematian ini, Allah berfirman dalam surat Al Qassas ayat 60-61:
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا ۚ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?
أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ
Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?