Rabu 02 Oct 2024 19:32 WIB

Hizbullah dan Israel Makin Memanas, Serangan Roket Diluncurkan ke Markas Intelijen Israel

Hizbullah mengatakan, serangan roket merupakan respons penargetan warga sipil Lebanon

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Arie Lukihardianti
Pagar perbatasan keamanan militer Israel terlihat rusak setelah serangan roket Hizbullah (Ilustrasi)
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Pagar perbatasan keamanan militer Israel terlihat rusak setelah serangan roket Hizbullah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan telah melancarkan serangan udara ke pangkalan intelijen militer Israel di Glilot, dekat Tel Aviv, Selasa (1/10/2024). Konfrontasi Hizbullah dengan Israel kian memanas sejak serangan udara Israel baru-baru ini membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

"Pasukan perlawanan meluncurkan salvo roket Fadi 4 ke pangkalan Glilot milik unit inteijen militer 8200 dan markas besar Mossad (badan intelijen Israel) yang terletak di pinggiran Tel Aviv," ujar Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Arab News. 

Baca Juga

Hizbullah mengatakan, serangan roket itu merupakan respons atau balasan atas pembantaian dan penargetan warga sipil Lebanon oleh Israel. Serangan tersebut juga didedikasikan untuk Hassan Nasrallah. 

Sementara itu Israel mengungkapkan, serangkaian serangan roket ke Tel Aviv dan wilayah Israel tengah menyebabkan setidaknya dua orang terluka. Israel menyebut tak ada korban jiwa akibat serangan tersebut. 

Pada Selasa malam, Iran akhirnya turut meluncurkan serangan roket berskala besar ke Israel. Menurut laporan Jerusalem Post, sekitar 200 roket ditembakkan ke wilayah Israel. Garda Revolusi Iran mengatakan, serangan itu merupakan balasan atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. 

Garda Revolusi Iran menyatakan akan melancarkan serangan lebih besar jika Israel membalas serangannya. Kelompok Hizbullah dan Israel sudah terlibat konfrontasi secara sporadis di wilayah perbatasan Israel-Lebanon sejak pecahnya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Hizbullah mendukung perlawanan yang dilakukan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya di Gaza. 

Pada 23 September 2024 lalu, Israel melancarkan serangan udara terbesarnya ke wilayah selatan Lebanon. Serangan tersebut membunuh lebih dari 500 orang, termasuk setidaknya 50 anak-anak. Sejak saat itu, Israel terus meluncurkan serangan udara ke Lebanon. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah turut menjadi korban dan syahid.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement