Sabtu 05 Oct 2024 18:41 WIB

PT PAL: Perbaikan 41 Kapal Perang Jadi Sejarah Baru Bagi Indonesia

Sebanyak 41 kapal TNI AL menjalani refurbishment di galangan PT PAL Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Dirut PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenot.
Foto: Pt PAL
Dirut PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenot.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT PAL Indonesia menyampaikan, proyek perbaikan (refurbishment) 41 kapal perang milik TNI Angkatan Laut (AL) menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Semua kapal perang RI (KRI) tersebut dikerjakan untuk perbaikan oleh PT PAL di galangan Surabaya dalam kontrak 2023-2025.

"Ini program yang menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Belum pernah Indonesia dalam satu waktu melakukan refurbishment 41 kapal perang, kecuali periode ini. Dan ini dipercayakan kepada PT. PAL sebagai lead integrator," ucap CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam keterangan di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/10/2024).

Baca: Dua Kapal Produksi PT PAL Sukses Jalankan Misi TNI AL

Dalam pengerjaannya, Kaharuddin menerangkan, proyek perbaikan itu melibatkan juga beberapa galangan kapal swasta untuk turut mengerjakannya. Adapun PT PAL hanya sebagai leading sector.

Menurut dia, pekerjaan refurbishment bukan hanya dilakukan untuk memperbaiki platform, namun juga memberikan pemutakhiran persenjataan. "Juga perlengkapan persenjataan, yang tadinya belum ada misil kita pasang. Untuk nilainya ini sekitar 500 juta dolar AS, atau Rp 6,7 triliun," ujar Kaharuddin.

Baca: TNI AL Bangun Kekuatan Kapal Selam Sampai Disegani di Kawasan

Semua proyek perbaikan itu, sambung dia, beberapa telah selesai dan dilakukan sail pass di Tanjung Priok, Jakarta Utara bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Sabtu (28/10/2024). "Ini juga untuk menunjukkan bagaimana kekuatan alutsista mantra laut kita, sudah demikian kuatnya dan PT PAL menjadi lead integrator untuk menjaga itu semua," ucapnya.

PT PAL mengungkap pada periode 2023-2025, mereka mengerjakan proyek yang telah berjalan. Di antaranya pekerjaan alutsista (Kapal Frigate 1 dan 2, Kapal Landing Dock Philippines 1 dan 2 (ekspor), Kapal Selam Scorpene, kapal ekspor lainnya.), proyek nonalutsista Kapal BMPP-3, dan pembangkit listrik tenaga air laut.

Baca: Kapal OPV 90M Resmi Perkuat TNI AL

Kemudian ada juga potensi proyek yang pertama kapal komersial (kapal RoRo, kapal tanker, kapal chemical cargo, kapal bUlk carrier, kapal pengkap ikan, kapal riset, dan kapal penumpang). Kemudian, proyek kapal alutsista (kapal cepat rudal, kapal serbu ringan, kapal autonomous, kapal frigate, kapal OPV, dan kapal perang ekspor lainnya).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement