Ahad 06 Oct 2024 17:42 WIB

Analis Barat Ungkap Israel Lebih Rentan dari yang Dibayangkan, Pikir Dua Kali Serang Iran

Iron Dome tidak semua bisa mencegat serangan Iran.

Pemerintah AS mendesak Israel menahan diri dalam merespons serangan rudal balistik Iran.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Pemerintah AS mendesak Israel menahan diri dalam merespons serangan rudal balistik Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Setelah serangan Iran ke Israel pada Selasa malam, para pejabat Israel mengklaim bahwa pertahanan mereka tetap kokoh. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa Iran telah meluncurkan lebih dari 180 rudal, tetapi hanya sedikit rincian tentang kerusakan yang dirilis.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa serangan tersebut 'tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif'.

Baca Juga

Namun, seperti ditulis oleh Koresponden the Guardian di Yerusalem Andrew Roth, ketika Israel mempersiapkan pembalasannya, para analis percaya bahwa laporan awal tersebut bisa saja menyesatkan, dan dapat mengubah kalkulus respons Israel.

Ada kekhawatiran mereka takut terlibat dalam pertarungan serangan rudal yang berlarut-larut dengan Iran, terutama jika Teheran memilih target yang lebih tegas di masa depan.

Rekaman satelit dan media sosial menunjukkan rudal demi rudal menghantam pangkalan udara Nevatim di gurun Negev, dan memicu setidaknya beberapa ledakan sekunder, yang mengindikasikan bahwa terlepas dari cegatan Iron Dome dan Arrow yang sangat dipuji dari pertahanan udara Israel. Serangan Iran lebih efektif daripada yang diakui sebelumnya.

Para ahli yang menganalisis rekaman tersebut mencatat setidaknya 32 serangan langsung ke pangkalan udara. Tidak ada yang tampaknya menyebabkan kerusakan besar, tetapi beberapa di antaranya mendarat di dekat hanggar yang menampung jet tempur F-35 Israel, salah satu aset militer paling berharga di negara itu.

Meskipun rudal-rudal itu tampaknya tidak menghantam pesawat di darat, rudal-rudal itu tetap memiliki efek mematikan jika ditembakkan ke kota seperti Tel Aviv, atau jika diarahkan ke target bernilai tinggi lainnya seperti kilang minyak Bazan Group di dekat Haifa - yang berpotensi menimbulkan bencana ekologis di dekat kota besar Israel.

“Fakta intinya adalah bahwa Iran telah membuktikan bahwa mereka dapat menyerang Israel dengan keras jika mereka menginginkannya,” tulis Decker Eveleth, seorang analis dari kelompok riset dan analisis CNA, yang menganalisis citra satelit untuk sebuah posting blog.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement