Sabtu 23 Aug 2025 23:26 WIB

Berikan Laporan Beda dengan Trump Soal Dampak Serangan Nuklir Iran, Pejabat Militer AS Dipecat

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan jalur terowongan di Pusat Tekonologi Nuklir Isfahan di Iran, Selasa (24/6/2025) setelah serangan udara terbaru.
Foto: Maxar Technologies via AP
Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan jalur terowongan di Pusat Tekonologi Nuklir Isfahan di Iran, Selasa (24/6/2025) setelah serangan udara terbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Menteri Pertahanan Amerika Serikat memecat seorang jenderal yang menurut penilaian intelijen awal lembaganya membuat Presiden Donald Trump marah karena melaporkan serangan AS terhadap situs nuklir Iran pada bulan Juni lalu hanya menimbulkan dampak sedikit.

Pemecatan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth pada Jumat (23/8/2025), yang menurut para pejabat AS yang berbicara kepada kantor berita Reuters dan Associated Press (AP), juga mencakup dua komandan militer senior lainnya, adalah langkah terbaru oleh pemerintahan Trump untuk membersihkan para pejabat di Departemen Pertahanan, demikian laporan Al Jazeera.

Baca Juga

Tidak segera diketahui atas dasar apa Letnan Jenderal Jeffrey Kruse, yang memimpin Badan Intelijen Pertahanan (DIA) sejak awal 2024, dipecat.

Namun, Presiden Trump sebelumnya mengecam temuan awal badan tersebut tentang serangan AS terhadap Iran.

Penilaian awal DIA— yang dilaporkan secara luas oleh media AS— bertentangan dengan klaim Trump bahwa serangan tersebut benar-benar menghancurkan situs nuklir, yang menarik kemarahan presiden dan para pejabat dalam pemerintahannya.

Pada 22 Juni 2025, Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS melakukan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran dalam upaya untuk mengurangi tekanan pada rezim Israel.

Keesokan harinya, 23 Juni, pasukan Iran membalas dengan lebih dari 30 pesawat tak berawak dan rudal terhadap pangkalan AS di Qatar, dengan nama sandi Operasi Kabar Gembira Kemenangan, yang merusak beberapa bagian dari fasilitas tersebut.

Akhirnya, pada 24 Juni, setelah menderita kerugian besar di tangan Angkatan Bersenjata Iran, rezim Israel dan AS dipaksa untuk menyetujui penghentian permusuhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement