Kamis 10 Oct 2024 08:26 WIB

KKP Siapkan Ikan untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

KKP bergerilya di provinsi dengan asupan protein ikan terendah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pembudidaya menunjukan ikan nila di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (3/10/2024). Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan ikan sebagai salah satu sumber protein dalam program makan bergizi gratis.
Foto: Republika/Prayogi
Pembudidaya menunjukan ikan nila di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (3/10/2024). Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan ikan sebagai salah satu sumber protein dalam program makan bergizi gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan ikan sebagai salah satu sumber protein dalam program makan bergizi gratis. Sebagai langkah awal, KKP bergerilya di provinsi dengan asupan protein ikan terendah.

"Kita memilih rute gerilya protein ikan di dua provinsi dengan asupan protein ikan terendah dengan harapan kegiatan yang kami lakukan bisa menjadi pengingat semua pemangku kepentingan," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Baca Juga

Sebagai langkah strategis, ucap Budi, KKP memulai gerilya protein ikan di Yogyakarta mengingat data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2023, asupan protein ikan di wilayah ini baru 4,07 gram per kapita per hari.

"Kita mulai dari Yogyakarta, karena dari 13,4 gram asupan protein hewani provinsi ini, yang dari ikan hanya 4,06 gram," ucap Budi. 

Dalam kampanye bertajuk "Protein Ikan untuk Generasi Emas" yang berlangsung di kawasan Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, sambung Budi, KKP mendistribusikan 5,5 ton ikan beku dan olahan. Selain itu, terdapat bazar UMKM yang melibatkan 36 unit pengolah ikan (UPI) Yogyakarta serta demo masak jajanan berbahan tambahan hidrolisat protein ikan (HPI) guna mendekatkan ikan maupun produk perikanan ke masyarakat.

"Kami ingin mengingatkan publik bahwa kita negara maritim punya modal besar untuk merdeka protein dan tentu saja sumber protein yang paling dekat dengan kita adalah ikan," sambung Budi. 

Budi mengatakan saat ini asupan protein  masyarakat Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Data BPS 2023 menyebutkan konsumsi protein Indonesia baru mencapai 62,3 gram per kapita atau jauh di bawah Vietnam yang sudah mencapai 94 gram.

"Kami melihat program makanan bergizi gratis bisa menjadi momentum untuk mengejar ketertinggalan tersebut," kata Budi. 

Perwakilan keraton KPH Purbodiningrat mengungkapkan program makan bergizi gratis dengan ikan merupakan momentum penting menuju Indonesia yang sehat dan tangguh. Purbodiningrat mengingatkan perlunya strategi gastronomi hasil laut agar bukan sekadar kampanye untuk makan ikan, tetapi juga bagaimana mengolah hasil laut dengan tepat agar nutrisinya tidak hilang. 

"Pengolahan yang bijak dan sesuai kaidah gastronomi, memastikan setiap sajian ikan yang kita konsumsi tetap kaya akan gizi, vitamin, dan mineral, yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi kita," kata Purbodiningrat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement