Sabtu 12 Oct 2024 14:00 WIB

Sasaran Boikot, Perusahaan Induk Zara Kucurkan Rp 843 Miliar untuk Tekstil Berkelanjutan

Zara sempat dihujat karena produknya diduga menyinggung genosida Palestina.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Perusahaan induk Zara, Inditex, baru saja mengucurkan dana sekitar 50 juta euro, setara dengan Rp 843 miliar, untuk berinvestasi dalam proyek inovasi, terutama di sektor tekstil. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Perusahaan induk Zara, Inditex, baru saja mengucurkan dana sekitar 50 juta euro, setara dengan Rp 843 miliar, untuk berinvestasi dalam proyek inovasi, terutama di sektor tekstil. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Zara telah dihujat dan dikecam publik sebagai buntut dari kontroversi produk barunya yang diduga menyinggung genosida di Palestina. Suara-suara bermunculan yang menyerukan untuk memboikot jenama mode tersebut.

Entah berusaha memperbaiki citranya, perusahaan induk Zara, Inditex, baru saja mengucurkan dana sekitar 50 juta euro, setara dengan Rp 843 miliar, untuk berinvestasi dalam proyek inovasi, terutama di sektor tekstil. Keputusan ini dilaporkan oleh situs Spanyol, El Confidencial, dan telah dikonfirmasi oleh Inditex kepada Reuters.

Baca Juga

Dana baru ini akan dikelola oleh Mundi Ventures. Tujuannya adalah untuk mendukung strategi Inditex dalam mendanai startup yang fokus pada pencarian bahan atau teknologi baru dengan dampak lingkungan yang lebih rendah.

Inditex berkomitmen untuk mengurangi separuh emisi di seluruh rantai pasokannya pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan telah berinvestasi dalam beberapa perusahaan di AS, seperti Circ yang fokus pada daur ulang tekstil, dan Galy, start-up yang mengembangkan proses produksi kapas di laboratorium dari sel tanaman.

"Inditex juga berkomitmen untuk membuat 25 persen dari pakaian mereka dari serat baru yang belum ada dalam skala industri, dan mereka sedang menginvestasikan banyak sumber daya dalam pengembangan serat-serat tersebut," dikutip dari Reuters, Sabtu (12/10/2024).

Dengan langkah ini, perusahaan induk Zara berharap dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Perusahaan ingin meningkatkan praktik di industri fashion global demi menjaga keseimbangan ekosistem.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement