REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung melakukan pertemuan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto pada Selasa (15/20/2024). Pramono kedapatan datang ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara ketika presiden terpilih memanggil para calon menterinya.
Pramono mengatakan, kedatangannya itu tak lain untuk mendoakan Prabowo yang akan dilantik sebagai presiden dalam beberapa hari ke depan. Tak hanya itu, ia juga meminta doa kepada Prabowo untuk menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta.
"Pelantikan (Prabowo sebagai presiden) tanggal 20, dan tentunya saya datang ikut mendoakan. Dan karena saya juga maju sebagai calon gubernur, minta doa juga begitu ya," kata dia di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Menurut dia, pertemuan itu hanya dalam rangka silaturahmi dan saling mendoakan. Ia menyebutkan, tidak ada pembahasan soal dukungan Prabowo kepada dirinya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. "Saya mendoakan dan bersilaturahmi dengan beliau. Jadi tidak ada dukung-mendukung," ujar Pramono.
Ia pun meyakini bahwa kontestasi di Pilgub DKI Jakarta lebih fokus kepada pertarungan figur, bukan pertarungan partai politik. Karena itu, cagub yang akan menang adalah yang memilih komitmen untuk membawa perbaikan terhadap Jakarta. "Jadi saya lebih melihat sebenarnya lebih pada figurnya," kata politisi PDIP itu.
Sebelumnya, Pramono dilaporkan mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa siang. Pramono datang sekitar pukul 12:50 WIB seorang diri.
Pramono yang saat ini maju sebagai cagub DKI Jakarta itu sempat menyapa wartawan dengan lambaian tangan dan senyuman sebelum memasuki rumah, dan bertemu Prabowo. Akan tetapi, Pramono tak memberikan pernytaan apapun kepada wartawan perihal kemunculannya ke rumah Prabowo tersebut.
Diketahui, Partai Gerindra yang diketuai Prabowo mengusung Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta. Bahkan, Partai Gerindra adalah salah satu pihak yang membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Pilgub DKI Jakarta, dengan menggandeng PKS, Partai Nasdem, dan PKB.