Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

Bea Cukai Kawal Ekspor 1,2 Ton Kopi Papua ke Jepang dan Belanda

Rabu 16 Oct 2024 17:33 WIB

Red: Gita Amanda

Bea Cukai kawal ekspor perdana 1,2 ton kopi Papua milik Koperasi Emas Hijau Papua ke negara Jepang dan Belanda dari Pelabuhan Jayapura, pada Kamis (10/10/2024).

Bea Cukai kawal ekspor perdana 1,2 ton kopi Papua milik Koperasi Emas Hijau Papua ke negara Jepang dan Belanda dari Pelabuhan Jayapura, pada Kamis (10/10/2024).

Foto: Bea Cukai
Pengiriman kopi ini merupakan bukti bahwa ekspor bisa dilakukan semua orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Bea Cukai kawal ekspor perdana 1,2 ton kopi Papua milik Koperasi Emas Hijau Papua ke negara Jepang dan Belanda dari Pelabuhan Jayapura, pada Kamis (10/10/2024).

Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura, Adeltus Lolok, mengungkapkan kegiatan ekspor perdana ke Jepang dan Belanda ini merupakan upaya berkelanjutan untuk mengembangkan pasar ekspor kopi asli Papua. Sebelumnya, produk kopi asli Papua yang diproduksi Koperasi Emas Hijau Papua sudah pernah diekspor ke Singapura pada November tahun lalu.

Baca Juga

“Pengiriman kopi ini merupakan bukti ekspor bisa dilakukan semua orang. Kami akan terus mendampingi UMKM Papua untuk mengenal ekspor, karena potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan, terlebih karena Papua memiliki perbatasan langsung dengan negara lain yaitu Papua Nugini,” ujar Adeltus.

Pimpinan Koperasi Emas Hijau Papua, Yafet Weitipo menjelaskan pengiriman kopi ini merupakan shipment pertama dari sekitar 10 ton kontrak permintaan kopi yang telah ditandatangani pihaknya. “Semua ini berkat kerja keras para petani yang mau belajar memperbaiki kualitas sesuai harapan buyer (pembeli). Kami juga berterima kasih kepada semua pihak dan instansi pemerintah yang selalu mendukung kami, sehingga kami juga bisa melakukan ekspor,” ujar Yafet.

Di sisi lain, Kepala Perwakilan (KPw)Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Faturachman, melihat kopi sebagai salah satu produk potensial ekspor dari Papua. “Kopi itu miliki dampak multiplier yang cukup tinggi dari sisi penggiat kopi, pemilik cafe barista. Mereka menikmati efek besar dari pengembangan kopi di Papua Saya setuju bisa kita capai dalam kerangka yang disebut sebagai modal bisnis pentahelix yang meliputi pemerintah, BI dan komunitas kopi, akademisi, pelaku usaha dan media massa,” katanya.

Penjabat Sekretaris Daerah Papua, Yohanes Walilo, mengatakan, kopi Papua saat ini mendapat perhatian dan apresiasi yang tinggi di dunia internasional. Tidak hanya keunikan dan cita rasanya yang khas, tetapi juga proses budidaya yang melestarikan kearifan lokal. Hal itulah yang menjadikan kopi Papua semakin dicintai hingga ke mancanegara. Menurutnya, keberhasilan ekspor perdana ini merupakan kerja keras diiringi komitmen yang kuat untuk terus berkembang dan memperluas akses pasar.

"Kami harap sinergi dan kolaborasi ini dapat terus berlanjut demi kemajuan pertumbuhan perekonomian yang berkesinambungan Papua," ujar Yohanes.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler