Ahad 20 Oct 2024 17:32 WIB

Soal Prabowo tak Singgung IKN di Pidato Pelantikan, Politikus PDIP Memaklumi

Prabowo dinilai punya keterbatasan untuk menyampaikan seluruh program.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengucapkan sumpah/janji dalam sidang paripurna MPR dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2024). Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 menggantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 Joko Widodo dan Maruf Amin.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengucapkan sumpah/janji dalam sidang paripurna MPR dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2024). Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 menggantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 Joko Widodo dan Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menanggapi Presiden RI Prabowo Subianto yang tidak menyinggung soal Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam pidatonya saat momen pelantikan sebagai RI 1 di Kompleks MPR/DPR RI. 

Ia menilai, Prabowo memiliki keterbatasan untuk menyampaikan seluruh program yang menjadi prioritas pada hari pertama menjadi Presiden RI. Sehingga, ia tidak mempersoalkan tentang IKN yang tidak disebutkan dalam pidato Prabowo. 

Baca Juga

“Pak Prabowo sendiri pasti memprioritaskan hal apa yang menjadi prioritas hari ini, karena kondisi nasional seperti begini, pengaruh geopolitik global, tentu menguras banyak tenaga,” ujar Komarudin kepada wartawan usai acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2025—2029 di Kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2024). 

Komarudin mengonfirmasi bahwa bukan berarti IKN tidak prioritas. Hanya saja, kondisi saat ini membuat Prabowo perlu memilih mana-mana pos atau isu yang lebih diunggulkan. 

“Saya kira kondisi seperti begini, kita bertahan di Jakarta, tidak mat ikan. Tapi kalau kita utamakan yang fisik-fisik, lalu rakyat menderita, harga pangan naik, segala macam naik kasihan rakyatnya. Karena tadi Prabowo tekankan terus soal rakyat kecil. Maka sebaiknya memang kita harus lihat skala prioritas dulu,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Komarudin menyinggung tentang salah satu persoalan yang menjadi bahan pikiran bagi Prabowo, yakni utang negara yang menumpuk. Masalah utang luar negeri dinilai menjadi prioritas pula yang dipikirkan oleh Prabowo, kaitannya dengan dampak terhadap rakyat. 

“Kita punya utang luar negeri sekarang Rp8.400 triliun. Tahun depan ini kita harus bayar Rp1.000 triliun lebih, ini beban-beban yang harus diselesaikan oleh Pak Prabowo. Jadi saya pikir itu bagian dari sikap Pak Prabowo untuk menggarisbawahi mana yang jadi prioritas,” terangnya. 

Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto tidak menyinggung sama sekali mengenai IKN dalam pidato pelantikannya, Ahad (20/10/204). Prabowo menyampaikan pidatonya selama sekitar 50 menit di hadapan para pejabat yang hadir dalam agenda Pelantikan. 

Isi pidatonya beragam, secara umum Prabowo bicara tentang tantangan, rintangan, ancaman, serta cita-cita yang dihadapi Indonesia ke depan. Mulai dari bahas soal korupsi, swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi, hingga isu Palestina. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement