REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka resmi memerintah Indonesia, Ahad (20/10/2024). Pada Ahad malam, dari informasi yang diterima pers, Prabowo-Gibran akan mengumumkan susunan kabinetnya.
Kabinet ini terdiri atas menko koordinator, menteri-menteri, hingga pejabat lembaga negara lainnya. Republika mendapat informasi, bahwa akan ada 47 kementerian/lembaga di dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Ini terdiri atas tujuh kementerian koordinator, 40 kementerian/lembaga. Para menteri akan didamping oleh sejumlah wakil menteri. Ada menteri yang memiliki satu wakil menteri, ada yang lebih dari satu wamen.
Sejauh ini, sejak era reformasi, ini adalah susunan kabinet tergemuk pemerintahan. Menarik untuk mencermati apa nama kabinet yang akan digunakan Prabowo-Gibran.
Di era Presiden BJ Habibie, usai runtuhnya Orde Baru, nama kabinet yang digunakan adalah Reformasi Pembangunan. Kabinet ini masih mencampurkan antara menteri-menteri Orde Baru dengan sejumlah tokoh baru. Ada 36 menteri di dalamnya. Kabinet ini hanya bertahan setahun lebih sedikit, dari 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.
Setelah pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie ditolak oleh MPR, maka presiden baru dipilih. Setelah Pemilu 1999 berjalan adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mendapat kursi panas itu, sebelumnya santer diberitakan bahwa Megawati Soekarnoputri yang ingin dijadikan presiden karena PDIP menang pemilu. Gus Dur memilih nama Kabinet Persatuan Nasional dengan memilih 34 menteri. Sedianya pemerintahan kabinet ini harus sampai 2004, namun pemerintahan Gus Dur penuh dengan situasi politik yang memanas. Kabinet berakhir pada 23 Juli 2001 setelah berjalan dua tahun.
Gus Dur meninggalkan Istana Negara, menjadikan Megawati Soekarnoputri menjadi presiden. Nama kabinet yang dipilih Megawati adalah Kabinet Gotong Royong yang bekerja mulai dari Agustus 2001 sampai 20 Oktober 2004. Kabinet Gotong Royong berjalan dengan menteri yang lebih ringkas lagi, hanya 30 orang. Namun dari dalam kabinet itu pula muncul dua tokoh yang menjadi presiden dan wapres selanjutnya.
Pemilu 2004 adalah untuk pertama kalinya pemilu legislatif disusul pemilihan presiden. Dalam pertarungan presiden itu, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, keduanya menteri di era Megawati, menang atas pasangan Megawati - KH Hasyim Muzadi. SBY-JK kemudian menyusun kabinet dengan nama Kabinet Indonesia Bersatu. Jumlah menteri yang bekerja kembali ke 34 orang. Kabinet ini berjalan mulus sampai 2009.
SBY kembali bertarung dengan Megawati. Kali ini yang menarik adalah SBY menarik Boediono, tadinya menko perekonomian menjadi wapres. Sementara Megawati menarik Prabowo Subianto, yang sudah mendirikan Partai Gerindra, menjadi cawapres. SBY kembali menang atas Mega, dan melanjutkan penamaan kabinetnya menjadi Kabinet Indonesia Bersatu II yang juga diisi oleh 34 menteri. Kabinet ini pun berjalan mulus hingga 2014.
Yang menarik adalah, pada 2012, Prabowo yang sempat menjadi cawapres Megawati, memboyong Wali Kota Solo Joko Widodo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta di Pemilihan Gubernur 2012. Jokowi menang telak atas lawannya, pejawat Fauzi Bowo. Dua tahun kemudian, menangkap momentum kemenangan Jokowi, maka Megawati menjadikan Jokowi sebagai presiden, menyingkirkan Prabowo yang ketika itu bersanding dengan cawapres Hatta Rajasa. Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla. Keduanya membentuk Kabinet Kerja yang berjalan hingga 2019.
Jokowi kembali bertarung dengan Prabowo di Pilpres 2019, kali ini Jokowi membawa KH Maruf Amin, ketika itu ketua Majelis Ulama Indonesia. Sementara Prabowo, untuk ketiga kalinya bertarung di pilpres, mengajak pengusaha muda Sandiaga Uno sebagai cawapres. Jokowi kembali menang atas Prabowo, dan membentuk Kabinet Indonesia Maju hingga 2024.
Kini setelah Prabowo-Gibran memenangi pertarungan pilpres, kira-kira apa nama kabinet yang mereka pilih? Kita tunggu pada Ahad malam.