Selasa 22 Oct 2024 12:58 WIB

Semangat Hari Santri: Jaga NKRI Warisan Ulama dan Santri

Hari santri momentum menguatkan persatuan.

Ilustrasi perayaan hari santri.
Foto: ANTARA FOTO
Ilustrasi perayaan hari santri.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Depok, KH. Achmad Solechan mengimbau semua pihak agar terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan warisan dari para ulama dan santri yang telah berjuang mempertahankan kedaulatan bangsa.

Hal tersebut dikatakan KH. Achmad Solechan saat menghadiri peringatan Hari Santri di Kantor Kementerian Agama Kota Depok, Jawa Barat, Selasa.

Baca Juga

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting termasuk H. Khairullah, Ketua Komisi A DPRD Kota Depok, H. Enjat Mujiat, Kepala Kemenag Depok, serta KH. Abdurrahman, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Depok. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh para santri dan ulama Kota Depok.

"Menjaga NKRI bukan hanya kewajiban, tetapi juga amanah yang diwariskan oleh para ulama dan santri. Kita bersyukur telah mewarisi Indonesia dari ulama-ulama kita, khususnya KH Hasyim Asy'ari, yang berhasil menggabungkan teologi dengan nasionalisme," katanya.

"Ulama tidak hanya berbicara tentang kepentingan agama, tetapi juga kepentingan bangsa dan kemerdekaan,” ujar Kiai Alech yang juga sehari-hari mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia itu.

Kiai Alech menambahkan, Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy'ari pada tahun 1945 menjadi bukti nyata komitmen santri dalam membela dan mempertahankan NKRI.

Resolusi tersebut menjadi pemompa semangat para santri dan pejuang dalam Pertempuran Surabaya yang berujung pada peristiwa Hari Pahlawan pada 10 November 1945.

"Maka, Resolusi Jihad menunjukkan komitmen santri dalam membela dan mempertahankan NKRI. Kita tidak hanya melanjutkan perjuangan para ulama, tetapi juga menjaga kedaulatan bangsa menuju Indonesia yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur," demikian Kiai Alech.

Wali kota Depok

Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan apresiasi yang tinggi atas perjuangan para ulama dan santri dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Hal tersebut dikatakan Mohammad Idris saat memperingati Hari Santri di Kantor Kementerian Agama Kota Depok, Jawa Barat, Selasa.

Idris menjelaskan para santri bersama ulama berjuang secara gigih merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

Ia juga menyampaikan peran santri dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. "Santri bisa menjadi pemimpin. Kita punya presiden seorang santri, yakni KH. Abdurrahman Wahid, kita punya wakil presiden dari kalangan santri yakni KH. Ma'ruf Amin, juga dalam berbagai jabatan lainnya di pemerintahan," ujarnya.

Idris juga membacakan sambutan dari Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar yang menegaskan pentingnya santri dalam membangun Indonesia menjadi semakin maju.

Peringatan Hari Santri Nasional merupakan peran santri dan ulama dari berbagai daerah yang berjuang melawan pasukan sekutu di Surabaya pada 21-22 Oktober 1945.

Sementara itu Ketua Tanfidziah PCNU Kota Depok KH Achmad Solechan mengapresiasi kegiatan peringatan Hari Santri Nasional.

Menurut dia, santri dan ulama terus berjuang tak pernah henti mengisi kemerdekaan Indonesia dengan caranya masing-masing.

"Tentunya saya apresiasi peringatan Hari Santri," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement