Rabu 23 Oct 2024 16:50 WIB

Alasan Menteri Ikut Pembekalan Akmil, Prabowo: Bawa Tradisi Heroisme

Prabowo yakin pembekalan ini akan memberikan banyak manfaat.

Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Rapat Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Rapat paripurna perdana Kabinet Merah Putih dihadiri 48 menteri dan 12 pejabat. Dalam rapat itu, Presiden memberikan sejumlah arahan kepada jajaran kabinetnya.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Rapat Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Rapat paripurna perdana Kabinet Merah Putih dihadiri 48 menteri dan 12 pejabat. Dalam rapat itu, Presiden memberikan sejumlah arahan kepada jajaran kabinetnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Presiden Prabowo Subianto menjelaskan mengapa jajaran kabinet Merah Putih harus mengikuti pembekalan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Prabowo berharap pembekalan ini bisa membawa aura tradisi keberanian hingga heroisme bagi menteri kabinet, karena Magelang merupakan daerah sentra perlawanan di masa penjajahan.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam arahannya pada pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

“Saudara-saudara, saya sangat mengutamakan kerja sama sebagai tim. Untuk itu dalam waktu dekat saya akan mengajak saudara-saudara ke Magelang di mana kita akan melaksanakan beberapa hari menambah pembekalan, kemudian kita akan adakan koordinasi-koordinasi, di Magelang, Jawa tengah, di kawasan Akademi Militer,” ujar Prabowo mengawali penjelasannya tentang pembekalan menteri di Magelang.

Dia mengatakan pembekalan itu akan membawa banyak manfaat. Ini karena sesungguhnya lahirnya Republik Indonesia, meskipun proklamasi dilakukan di Jakarta, kata dia, namun ujian proklamasi itu berada di daerah-daerah ketika para pejuang bangsa melaksanakan perebutan kemerdekaan secara fisik.

“Dan daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah, mulai ratusan tahun dikenal sebagai daerah perjuangannya Pangeran Diponegoro, di antara lima gunung. Itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta tanah air,” terangnya.

Para anggota Kabinet Merah Putih akan menjalani pembekalan atau pelatihan di Akademi Militer, Magelang selama beberapa hari. Rencananya para menteri akan bertolak ke Magelang pada Kamis (24/10) besok.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi membocorkan beberapa agenda yang mungkin akan dilakukan untuk kegiatan akmil. Menurut dia sebagai agenda pertama, para Menteri dan Wakil Menteri akan melakukan keberangkatan bersama menggunakan Pesawat Hercules pada Kamis pukul 13.30 WIB.

"Semua Menteri dan Wakil Menteri ikut, itu sampai hari Minggu. Empat hari, itu untuk mengikuti pembekalan-pembekalan. Supaya kabinet ini bisa solid, bisa bekerja buat bangsa, negara, dan rakyat," kata Budi di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Meski belum mengetahui materi apa saja yang akan dijelaskan, Budi mengatakan akan ada banyak kegiatan di luar ruangan atau outdoor. Salah satu kegiatan luar ruang yang dapat dipastikan ialah para pemimpin kementerian dan lembaga di pemerintah baru ini akan merasakan bermalam di tenda.

Budi lebih lanjut mengatakan sudah ada beberapa ketentuan terkait pakaian yang harus disiapkan oleh para menteri seperti baju loreng khas tentara, atasan berwarna putih, hingga sepatu pakaian dinas lapangan (PDL).

Para pimpinan kementerian, lembaga, serta badan ini menurut Budi nantinya akan dilatih keluwesannya dalam membangun tim, membangun kolaborasi yang solid. "Yang penting kan team building, soliditas, karena permasalahan bangsa ini juga harus diselesaikan secara bersama-sama," katanya.

Sebelumnya, selain Menkop Budi Arie Setiadi yang membagikan detail acara pembekalan para pemimpin ala akmil di Lembah Tidar, Magelang, ada juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi yang menyebutkan bahwa mereka nantinya akan bermalam di dalam tenda.

"Iya benar (kemah), enggak di hotel menginap-nya, katanya di tenda," kata Arifatul Choiri Fauzi, di Jakarta, Selasa (22/10) saat menjelaskan salah satu kegiatan pembekalan akmil untuk Kabinet Merah Putih.

Meski begitu, Arifatul tidak membuka banyak detail untuk kegiatan yang akan berlangsung selama empat hari itu.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, mengomentari kegiatan pembekalan ala akmil untuk Kabinet Merah Putih, Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI)/Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Christina Aryani berharap tidak disuruh push-up dengan jumlah banyak saat menjalani pembekalan itu.

"Tapi mohon, mohon enggak disuruh-suruh push-up nya yang kebanyakan aja," kata Christina Aryani saat ditemui di Jakarta, Selasa (22/10).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement