Senin 28 Oct 2024 08:21 WIB

Kronologi Lengkap BEM FISIP Unair Dibekukan Usai Singgung Prabowo-Gibran dan Jokowi

Ucapan selamat berisi satir BEM FISIP Unair kepada Prabowo-Gibran berujung dibekukan.

Papan karangan bunga satir buatan BEM FISIP Unair untuk pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, serta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Republika.co.id
Papan karangan bunga satir buatan BEM FISIP Unair untuk pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, serta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (BEM FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat. Hal itu terjadi setelah pengurus BEM FISIP Unair membuat ucapan karangan bunga selamat satir atas pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

Pun mereka membuat ucapan selamat dengan menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mulyono. Bahkan, ada kata-kata kasar disematkan kepada Jokowi sebagai penghancur demokrasi.

Baca Juga

Ucapan selamat dalam bentuk papan yang dipajang di kampus Unair itu pun viral di media massa. Dalam suratnya, Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyanto mengirimkan surat nomor: 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 perihal Pembekuan Kepengurusan BEM FISIP Unair.

"Menindaklanjuti meluasnya informasi di media sosial tentang kasus pemasangan karangan bunga ucapan selamat atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI di halaman FISIP Universitas Airlangga oleh pengurus BEM FISIP Unair, dan menimbang beberapa hal," demikian surat yang dibuat Bagong kepada BEM FISIP Unair dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Menimbang penggunaan narasi dalam karangan bunga yang tidak sesuai dengan etika dan kultur akademi pimpinan fakultas. Selain itu, menimbang pemasangan karangan bunga di halaman FISIP Unair yang dilakukan tanpa izin dan koordinasi dengan pimpinan fakultas.

Baca: Kala Presiden Prabowo Bercanda dengan Aulia Pohan di Istana

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement