Masjid Al Ikhlas Selenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW
SAJADA.ID, DEPOK--Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ikhlas menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad (27/10) malam. Ratusan jamaah menghadiri kegiatan peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW itu.
Sejumlah tokoh masyarakat turut menghadiri kegiatan ini. Di antaranya Ketua Dewan Pembina DKM Al Ikhlas, H. Khairullah Ahyari S.Si, Lurah Rangkapan Jaya Baru, H. Tajudin SH, Pengasuh Ponpes Said Yusuf Dr. HM. Sya'roni, A'wan PCNU Kota Depok KH. Rohimi Azhari, M.Pd, Ketua Tanfidziah PRNU Rangkapan Jaya Baru, Ust. Hadi Darmawan, Ketua DKM Al-Ikhlas Drs HM. Ghozali HD, Ketua BKM Nururrahman Muhammad Nashir, sejumlah tokoh masyarakat di antaranya Ustadz HM. Muchtar Al Farizi S.Ag, Ustadz Teguh Haryadi, Ketua Yayasan Rumah Berkah Nusantara, H. Syahruddin, Ustadz Muksin Haris S.PdI, serta lainnya.
Penceramah pada kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami Al Ikhlas Parung Bingung, Rangkapan Jaya Baru ini adalah Abuya KH. Sholihin Ilyas LC, yang juga Ketua Majelis Taklim Lenteng Agung (MTLA). Sedangkan pembaca Al-Quran atau qori adalah Ust. Muhammad Haikal Kahfi, dosen Universitas Islam Depok.
Dalam tausiyahnya, Abuya Sholihin Ilyas menyampaikan pentingnya setiap umat Islam mencintai Nabi Muhammad SAW dengan memperbanyak shalawat atasnya.
"Bersholawat atas Nabi Muhammad SAW itu adakah perintah Allah SWT, maka sudah seharusnya setiap umat Islam memperbanyak membaca shalawat atas nabi," ujarnya.
Lebih lanjut Abu Sholihin Ilyas menyampaikan, orang yang rajin membaca sholawat niscaya doa-doanya akan mudah dikabulkan Allah SWT. "Awali setiap doa dengan istighfar, kemudian memuji Allah (hamdalah) dan selanjutnya membaca sholawat. Dengan wasilah ini, insya Allah doa-doa kita akan mudah dikabulkan Allah SWT," terangnya.
Selain itu, kata Abu Sholihin, orang yang rajin membaca sholawat niscaya ia akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW. "Ini sudah janji Allah dan Rasulullah. Siapa yang bersholawat kepada nabi satu kali, maka Allah yang akan membalas sholawat untuknya sebanyak 10 kali," ujar Abuya Sholihin mengutip hadits Nabi SAW.
Abuya menambahkan, inti dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adakah mendapatkan cinta dari Rasulullah. "Tidak sempurna iman seseorang sampai aku ke ih dicintai daripada anaknya, orang tuanya dan manusia seluruhnya."
Jangan sampai, kata Abuya Sholihin, mengaku cinta kepada Rasulullah, tetapi kecintaannya tak sebanding dengan cintanya kepada makhluk Allah.
Abuya Sholihin menegaskan, inti peringatan Maulid Nabi itu ada tiga hal. Yakni gembira, syukur, dan meletakkan syukur pada tempatnya.
"Karena lahirnya seorang manusia terbaik, maka kita senang, kita bergembira dengan kelahirannya. Dan itulah Nabi Muhammad SAW, manusia terbaik tersebut.
Gembira itu, kata dia, adakah falyafrahuu, senang hati. Abu Lahab bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad, maka ia pun membebaskan seorang budak, dan akhirnya di akhir hayatnya kendati dia Memusuhi Rasulullah, tetapi setiap hari Senin siksa kuburnya diringankan oleh Allah SWT.
Yang kedua, kata Abuya, adalah dengan memperbanyak syukur kepada Allah. "Jika kita mensyukuri atas sebuah nikmat, maka Allah akan menambahkan nikmatnya. Dan salah satu nikmat terbesar itu adalah lahirnya Nabi Muhammad SAW," ungkap ulama yang senang dipanggil dengan santri ini.
Yang ketiga, lanjut Abuya Sholihin, jika susah gembira, laku bersyukur kepada Allah, maka yang berikutnya adalah menempatkan kegembiraan atas nikmat itu pada tempat yang disukai Allah.
Contohnya, kata Abuya Sholihin, seseorang yang diberi harta berlimpah, maka letakkan harta itu pada tempat yang disukai Allah. "Di mana harta yang tepat untuk menempatkan nikmat yang disukai Allah? Itulah masjid, pondok pesantren, majelis taklim. Maka Banyak-Banyaklah bersedekah," pungkasnya.
(Syahruddin/sajada.id)