REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Calon wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, mengatakan siap menghadapi debat perdana Pilgub Jateng 2024. Menurutnya, debat tersebut bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan visi-misi dia dan pasangannya, Ahmad Luthfi.
"Insya Allah kami 100 persen siap mengikuti debat, karena suatu keharusan supaya masyarakat tahu secara langsung gagasan dan visi-misi yang kami tawarkan kepada rakyat Jawa Tengah," kata Gus Yasin dalam keterangan yang diterima Republika, Selasa (29/10/2024).
Menurut mantan wakil gubernur Jateng era Ganjar Pranowo tersebut, debat juga menjadi ajang menyuguhkan gagasan untuk menjawab problem-problem di masyarakat. "Debat ini bukan cerdas cermat ya, tapi bagaimana calon pemimpin menyuguhkan ide-ide program yang bisa menjawab masalah yang ada," ucapnya.
Perihal tema debat, Gus Yasin mengungkapkan, tak ada persiapan khusus yang dilakukannya bersama Ahmad Luthfi. Karena sudah pernah menjabat sebagai wakil gubernur, Gus Yasin mengaku sudah cukup mengetahui permasalahan-permasalahan di Jateng.
"Tinggal yang belum sempurna kemarin kita perbaiki, yang sudah baik kita lanjutkan, dan kita tambah program-program baru yang relevan," ujarnya.
Dalam Pilgub Jateng 2024, pasangan Ahmad Luthfi-Gus Yasin diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Mereka bakal menghadapi pasangan yang diusung PDIP, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
KPU Provinsi Jateng telah memutuskan akan menggelar debat perdana Pilgub Jateng 2024 di Maria Convention Centre, Kota Semarang, pada Rabu (30/10/2024). Tema yang diangkat untuk debat pertama adalah "Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel".
Terdapat sejumlah tokoh yang menjadi panelis dalam debat perdana Pilgub Jateng 2024. Mereka adalah Prof. Budi Setiyono, S.Sos, Ph.D (Universitas Diponegoro), Prof. Dr. F.X. Adji Samekto, S.H., M.Hum. (Universitas Diponegoro), Prof. Dr. Ali Masyhar, S.H., M.H. (Universitas Negeri Semarang), Prof. Dr. H. Musahadi, M.Ag (UIN Walisongo), dan Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si. (IAIN Kudus).