Senin 04 Nov 2024 14:15 WIB

Melalui Inkubasi Bisnis, Pesantren Al-Hikamussalafiyah Purwakarta Kembangkan Kemandirian

Inkubasi bisnis pesantren bertujuan menciptakan pesantren mandiri.

Direktur Kepesantrenan Kemenag Basnang Said
Foto: Antara
Direktur Kepesantrenan Kemenag Basnang Said

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dari Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia telah memfasilitasi program Inkubasi Bisnis untuk mendukung kemandirian ekonomi pondok pesantren di Indonesia. Salah satu pesantren yang merasakan manfaat program ini adalah Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah di Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat.

Program ini bertujuan untuk membantu pesantren dalam mengembangkan usaha mandiri tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan. Pesantren Al-Hikamussalafiyah memilih usaha kerajinan ornamen relief klasik dan modern sebagai bentuk wirausaha mereka. Dengan dukungan Kementerian Agama, pesantren ini berhasil memperkuat perekonomian mereka sekaligus berkontribusi pada ekonomi daerah.yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Dr Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Senin,(4/11/2024) dijakarta.

Baca Juga

Turut mengeksplorasi bagaimana pondok pesantren Al-Hikamussalafiyah mampu mengintegrasikan dakwah dan pelatihan keterampilan untuk para santrinya. Ujarnya.

Dalam kesempatan yag sama Haji Achmad Fauzi Abdussalam, pengasuh pesantren, yang menjelaskan pentingnya program Inkubasi Bisnis ini dalam membangun kemandirian pesantren.

Purwakarta tidak hanya terkenal dengan program kemandirian pesantren, tetapi juga dengan keindahan alam dan kuliner khasnya. Para pengunjung bisa menikmati Situ Wanayasa, sebuah danau alam di ketinggian 600 meter dengan latar Gunung Burangrang, dan mencicipi hidangan sate khas Purwakarta yang memiliki aroma dan rasa berbeda dari sate pada umumnya.

Program Inkubasi Bisnis yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren melibatkan tahapan seleksi yang ketat:

1. Verifikasi Dokumen (1-2 minggu): Memeriksa kelengkapan dokumen peserta seperti proposal bisnis dan identitas.

2. Penilaian Proposal dan Seleksi Administratif (2-4 minggu): Menilai kelayakan dan inovasi dari usaha yang diajukan.

3. Wawancara atau Presentasi (1-2 minggu): Memperdalam pemahaman tentang ide bisnis peserta.

4. Pengumuman Hasil Seleksi (1-2 minggu): Mengumumkan peserta yang lolos melalui situs resmi dan media sosial Kemenag.

Proses seleksi ini memastikan bahwa hanya peserta dengan proposal terbaik yang akan menerima dukungan, sehingga program dapat memberi dampak yang signifikan bagi pesantren-pesantren di seluruh Indonesia.

Kerajinan Relief Klasik dan Modern di Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Santri di Al-Hikamussalafiyah dilatih membuat ornamen relief klasik dan modern dengan berbagai peralatan, seperti pahat ukir, gergaji jigsaw, bor listrik, amplas, serta varnish untuk hasil akhir yang estetis.

Proses pengerjaan yang detail dan hati-hati ini menjadi wujud nyata dari kemandirian pesantren sekaligus bentuk kontribusi santri dalam membangun ekonomi lokal.

KH Acep Muhammad Mahmud, salah satu tokoh pesantren, menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Agama atas dukungannya. “Program ini membuka jalan bagi pesantren untuk mandiri secara ekonomi dan memberikan kesempatan bagi santri untuk mengembangkan keterampilan mereka,” ujarnya.

Dengan demikian, Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga agen ekonomi yang berkelanjutan di Purwakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement