Rabu 06 Nov 2024 07:42 WIB

Israel Bergejolak Buntut Pemecatan Menhan, Kantor Netanyahu Dijaga Ketat

Netanyahu pecat Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbincang dengan Menhan Yoav Gallant dalam sebuah pertemuan.
Foto: EPA-EFE/MIRIAM ALSTER
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbincang dengan Menhan Yoav Gallant dalam sebuah pertemuan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV- Tak lama setelah pengumuman pemecatan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ratusan orang turun ke jalan di Tel Aviv untuk memprotes pemecatan tersebut, dan para pengunjuk rasa memblokir poros Ayalon di Tel Aviv Raya.

Dalam komentar pertamanya mengenai pemecatannya, Gallant mengatakan bahwa keamanan Negara Israel adalah dan akan tetap menjadi misinya selama masih hidup.

Baca Juga

Pemimpin oposisi Yair Lapid, dilansir dari Aljazeera, Rabu (6/11/2024) mengatakan bahwa pemecatan Gallant di tengah-tengah perang adalah hal yang gila, dan bahwa Netanyahu menjual keamanan Israel dan tentara demi kelangsungan hidup politiknya.

Mantan anggota Dewan Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan bahwa pemecatan Gallant adalah pemecatan politis dengan mengorbankan keamanan negara.

Avigdor Lieberman, Ketua Partai Yisrael Beiteinu, mengatakan bahwa jika menteri pertahanan dapat diganti di tengah-tengah perang, begitu juga dengan perdana menteri.

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

Israel Broadcasting Corporation juga mengutip pejabat keamanan yang mengatakan bahwa “memberhentikan Galant saat ini adalah keputusan yang tidak bertanggung jawab,

"Sementara kita sedang mewaspadai serangan dari Iran.” Israel Broadcasting Corporation mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa Netanyahu memilih politik daripada keamanan negara.

Seorang pejabat senior mengatakan kepada Israel Broadcasting Corporation bahwa kepercayaan itu penting, namun memecat seorang menteri pertahanan pada saat ini sama sekali tidak tepat.

Keluarga Tahanan Israel di Gaza mengatakan bahwa pemecatan Gallant merupakan kelanjutan dari upaya Netanyahu untuk menggagalkan upaya pemulangan para tawanan.

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

Yair Golan, Kepala Partai Demokrat Israel, menyerukan kepada warga Israel untuk turun ke jalan menyusul pemecatan menteri pertahanan.

Yediot Aharonot mengutip seorang pejabat senior yang mengatakan bahwa Gallant dikorbankan di atas altar undang-undang pembebasan wajib militer.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengucapkan selamat kepada Netanyahu atas keputusan pemecatan Gallant, dan menekankan bahwa kemenangan penuh tidak dapat diraih dengannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement