Selasa 05 Nov 2024 21:44 WIB

Data Pribadi Ribuan Tentara Israel Berhasil Dibobol Hamas, Sampai Urusan Pelat Mobil

Hamas juga melakukan perlawanan siber terhadap Israel

Hacker (ilustrasi). Hamas juga melakukan perlawanan siber terhadap Israel
Foto: pixabay
Hacker (ilustrasi). Hamas juga melakukan perlawanan siber terhadap Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Keberhasilan jihad siber Perlawanan Islam Hamas telah membongkar data pribadi ribuan tentara Israel. 

Surat kabar “Haaretz” beberapa waktu lalu misalnya, menyebutkan bahwa  Hamas memiliki data rinci lebih dari 2.000 tentara Israel, yang mengindikasikan bahwa perlawanan Palestina membocorkan data mereka untuk “membalaskan dendam para pembunuh anak-anak Gaza”.

Baca Juga

Menurut surat kabar tersebut, sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Selasa (5/11/2024), Hamas telah membuat file terperinci untuk sejumlah besar tentara Israel, termasuk nama lengkap tentara, pangkalan atau unit kerjanya, nomor ID, nomor ponsel, alamat email, akun media sosial, nama anggota keluarganya, dan terkadang kata sandi, nomor pelat mobil, nomor kartu kredit, dan informasi rekening bank.

Surat kabar Israel tersebut mencontohkan beberapa tentara seperti “Y” yang bekerja sebagai teknisi utama di skuadron pesawat tempur, “Z” yang menduduki peran penting dalam sistem pertahanan udara Israel, “S” yang memiliki akses terhadap teknologi canggih, dan “K” pilot di angkatan udara, dan mengatakan bahwa kesamaan di antara mereka adalah bahwa nama-nama mereka termasuk di antara daftar intelijen yang terperinci yang disiapkan oleh Hamas.

Berkas-berkas tentang para tentara itu panjangnya berkisar dari beberapa halaman hingga lebih dari 200 halaman, dan telah beredar di dunia maya selama beberapa bulan, diterbitkan ulang dan dibagikan oleh sekelompok jurnalis investigasi internasional yang dipimpin oleh Paper Trail Media yang bekerja sama dengan Die Zeit dan ZDF di Jerman, Der Standard di Austria, dan Haaretz di Israel.

Laporan-laporan tentang tentara Israel itu disusun melalui kombinasi informasi yang bocor atau diambil dari peretasan yang kemungkinan besar menyasar situs web non-IDF, serta informasi yang dikumpulkan dari jejaring sosial, basis data publik, dan bocoran-bocoran sebelumnya.

Mimpi buruk dunia maya

Menurut surat kabar Israel, file-file ini dibuat dengan menggunakan alat otomatis yang dikenal sebagai Profiler, yang mampu mengumpulkan, menganalisis, dan memadukan informasi dari sumber-sumber terbuka untuk membuat profil terperinci dari target intelijen.

Dengan cara ini, informasi pribadi yang sensitif dari ribuan orang yang bertugas atau pernah bertugas di berbagai pangkalan IAF dikumpulkan.

Menurut para ahli, pembobolan tersebut - yang disebut Haaretz sebagai “mimpi buruk dunia maya” - menunjukkan bagaimana kurangnya penerapan standar keamanan dunia maya pada berbagai badan di Israel membantu Hamas mendapatkan informasi yang dapat mengekspos ribuan warga Israel ke sejumlah ancaman yang berbeda, mulai dari pembalasan dendam, penganiayaan dan pencemaran nama baik, hingga menjadi target pengawasan intelijen tingkat lanjut, atau ancaman hukum di luar negeri.

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

Surat kabar “Israel Today” mengatakan beberapa bulan yang lalu bahwa Hamas berhasil, sebelum 7 Oktober lalu (banjir Al-Aqsa), mengakses puluhan kamera, termasuk sejumlah besar di dalam kibbutzim (pemukiman pertanian militer) di perbatasan Jalur Gaza, dengan mencatat bahwa tentara Israel mengakui bahwa apa yang disebut sebagai “masalah kamera” telah dilaporkan, tetapi masalah ini tidak ditangani dengan kecepatan yang diperlukan.

Surat kabar itu juga menambahkan bahwa kemampuan intelijen Hamas menjadi jelas bagi warga Israel hanya setelah IDF memasuki Gaza dan menyita data di server bawah tanah Hamas dan komputer yang terhubung dengannya, dan apa yang terungkap membuat para pejabat intelijen Israel tidak bisa berkata apa-apa, demikian menurut Israel Today.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement