Rabu 06 Nov 2024 18:00 WIB

Mengapa Dunia Islam Terdiam Saksikan Rakyat Palestina Dibantai Israel? ini Kata AWG

Aqsa Working Group ajak Umat Islam lebih peduli pada rakyat Palestina.

Warga Palestina berduka atas kematian kerabat mereka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza di kamar mayat rumah sakit di Deir al-Balah, Selasa, 29 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berduka atas kematian kerabat mereka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza di kamar mayat rumah sakit di Deir al-Balah, Selasa, 29 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) Nur Ikhwan Abadi mengajak umat Islam untuk mengetahui lebih dalam tentang Baitul Maqdis dan Masjid Al Aqsa agar lebih peduli kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza di tengah gempuran Israel.

Nur Ikhwan menyampaikan ajakan tersebut pada pembukaan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) dengan tema “Urgensi Literasi dan Edukasi Untuk Pembebasan Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa”di Aula Al-Hamra Institut Tazkia, Sentul, Bogor, Senin (4/11).

Baca Juga

“Tema di tahun ketiga ini adalah tentang literasi dan edukasi. Ini sebenarnya tema yang sangat mendasar yang seharusnya disadari oleh umat Islam,” ujar Nur Ikhwan dalam rilis AWG di Jakarta, Senin malam.

Dia menggarisbawahi pentingnya tema ini karena setelah setahun lebih pembantaian rakyat Palestina oleh Zionis sejak 7 Oktober 2023, mengapa umat Islam seolah tidak punya daya dan upaya untuk membantu rakyat Palestina.

Dia mengingatkan bahwa setelah setahun genosida, belum ada satu pihak pun yang dapat menghentikan serangan rezim Zionis itu terhadap Gaza, sehingga, menurutnya, permasalahan mendasar adalah di tubuh umat Islam itu sendiri.

Menurut Nur Ikhwan, umat Islam saat ini hanya mampu memberikan bantuan kemanusiaan tetapi tidak mampu menghentikan pembantaian oleh penjajah Israel. Hal ini disebabkan oleh kurangnya rasa memiliki dan pengetahuan tentang Baitul Maqdis dan Masjid Al Aqsa.

Nur Ikhwan yang juga menjadi Site Manager Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara itu berharap tema yang diusung AWG dapat membantu menyadarkan umat Islam bahwa perjuangan di Palestina bersifat akidah.

BSP merupakan agenda rutin tahunan dari AWG yang dilaksanakan setiap November selama sebulan penuh dengan berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya apel 1.000 relawan, Daurah Baitul Maqdis, pengibaran bendera Palestina, pameran hingga Grand Launching Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia (RSIA) di Gaza.

Pembukaan BSP itu dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Duta Besar Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhari Al-Shun, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A, Ketua Komite Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) Prof. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A, Ph.D, serta Wasekjend MUI Bidang Hukum dan HAM Dr. Ikhsan Abdullah M.H.

AWG adalah lembaga yang dibentuk untuk mewadahi dan mengelola upaya kaum Muslimin dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina yang didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Konferensi Internasional Al-Aqsha di Wisma ANTARA pada 21 Agustus 2008 di Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement