Rabu 06 Nov 2024 17:35 WIB

Saham Tesla Melonjak Saat Trump Klaim Menang Pilpres Amerika Serikat

Tesla targetkan penjualan tumbuh 20 persen hingga 30 persen tahun depan.

CEO Tesla dan pemilik X Elon Musk berbicara saat calon presiden dari Partai Republik dan mantan presiden AS Donald Trump melihat selama rapat umum di lokasi percobaan pembunuhan terhadap Trump pada bulan Juli, di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024.
Foto: REUTERS
CEO Tesla dan pemilik X Elon Musk berbicara saat calon presiden dari Partai Republik dan mantan presiden AS Donald Trump melihat selama rapat umum di lokasi percobaan pembunuhan terhadap Trump pada bulan Juli, di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Saham Tesla melonjak 12 persen dalam perdagangan prapasar pada hari Rabu saat Donald Trump dari Partai Republik mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden AS melawan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris.

CEO miliarder pembuat kendaraan listrik (EV) tersebut, Elon Musk, telah menjadi pendukung Trump dan telah mendukung mantan presiden tersebut selama kampanye pemilihan. Musk juga telah mempromosikan mantan presiden tersebut di platform media sosial X miliknya.

Baca Juga

Trump juga mengatakan bahwa ia akan membentuk komisi efisiensi pemerintah yang dipimpin oleh Musk, jika ia menang.

"Masih sangat tidak jelas apa yang akan terjadi pada subsidi untuk EV, kemungkinan kebijakan yang lebih lunak akan segera diberlakukan," kata Susannah Streeter, kepala keuangan dan pasar di Hargreaves Landsown. "Ia mungkin ingin mempertahankan Elon Musk di pihaknya dan jika peran penasihat pemerintah yang dijanjikan terwujud, Musk akan menggunakan pengaruh yang lebih besar."

Saham Tesla juga naik lebih dari 14 persen pada Rabu (6/11/2024).

Akhir bulan lalu, Musk mengatakan ia mengharapkan penjualan kendaraan Tesla tumbuh 20 persen hingga 30 persen tahun depan. Sahamnya yang terdaftar di AS diperdagangkan pada harga 283 dolar AS dalam perdagangan prapasar pada hari Rabu.

Keuntungan Toyota dari Juli hingga September tahun ini 20 persen lebih rendah daripada waktu yang sama tahun lalu, yaitu lebih dari 7,5 miliar dolar AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement