Kamis 07 Nov 2024 07:57 WIB

BSI Ajak ASBISINDO Perkuat Kolaborasi Atasi Tantangan Bank Syariah

Hery Gunardi kembali terpilih sebagai ketua umum ASBISINDO.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi mengajak anggota Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi sejumlah tantangan di sektor perbankan syariah. Ia meyakini bahwa dengan kolaborasi yang semakin solid di antara anggota asosiasi dan pemangku kepentingan lainnya, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi pertumbuhan yang masih terbuka pada sektor tersebut.

“Namun, jika melihat perbankan syariah di Indonesia, memang masih ada beberapa isu yang dapat menjadi perhatian kita bersama-sama. Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh anggota ASBISINDO yang semakin solid, dan bersama-sama terus membangun dan memperkuat ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Hery di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Baca Juga

Hery Gunardi kembali terpilih sebagai ketua umum ASBISINDO periode 2024–2027 dalam Musyawarah Nasional (Munas) ASBISINDO 2024 yang digelar di Jakarta.

Ia menyatakan bahwa pelaku perbankan syariah perlu memperkuat modal inti dan inovasi produk untuk mendukung pertumbuhan industri perbankan syariah agar mampu memperluas pasar dan menarik minat nasabah terhadap sektor tersebut.

“Bank syariah harus terus berinovasi, khususnya dengan produk yang relevan bagi generasi digital dan ekosistem syariah yang lebih inklusif. Pengembangan produk seperti commodity murabahah, misalnya, diharapkan mampu menarik lebih banyak investor dan meningkatkan kontribusi perbankan syariah dalam perekonomian,” ucapnya.

Hery menuturkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, industri perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan menggembirakan dengan pertumbuhan aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai double digit secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2024, aset perbankan syariah nasional mengalami pertumbuhan 10,37 persen year-on-year (yoy) ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 11,65 persen yoy dan pertumbuhan DPK sebesar 11,42 persen yoy.

“Tentunya ASBISINDO berharap perbankan syariah Indonesia akan semakin berdaya saing, inovatif, dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi. Dukungan dari seluruh pihak diharapkan dapat mempercepat pencapaian target inklusi keuangan syariah dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta keuangan syariah global,” imbuhnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement