Sabtu 09 Nov 2024 16:31 WIB

Ribuan Warga Bandung Gelar Aksi Bela Palestina Desak Prabowo Kirimkan Anggota TNI

Aksi bela Palestina seharusnya tak hanya sekadar membokoit atau memberikan bantuan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ratusan massa mengikuti aksi bela Palestina dan launching gerakan boikot Israel dari Bandung untuk Palestina (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf
Ratusan massa mengikuti aksi bela Palestina dan launching gerakan boikot Israel dari Bandung untuk Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ribuan warga dari berbagai daerah di wilayah Bandung Raya melakukan aksi demonstrasi bela Palestina di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah konkret mengatasi genosida yang dilakukan oleh Israel.

Menurut Ketua LBH Pelita Umat Jabar Ricky Fatamazaya, aksi bela Palestina melibatkan berbagai kalangan masyarakat dengan jumlah peserta mencapai 6.000 orang. Mereka meminta pemerintah pusat untuk mengambil langkah konkret mengatasi genosida yang dilakukan Israel ke Palestina.

Baca Juga

"Alhamdulillah yang terdata kita itu lebih dari 6.000 orang, itu terkait bela Palestina  dengan seruan jihad," ujar Ricky, Sabtu (9/11/2024).

Ia mengatakan aksi bela Palestina saat ini tidak hanya sekadar membokoit atau terus memberikan bantuan. Namun, pemerintah pusat harus mencari langkah konkret agar genosida di Palestina oleh Israel dapat dihentikan. "Hari ini tentunya harus lebih tegas," katanya.

Ia menilai tindakan Israel merupakan kejahatan genosida. Dengan sikap Indonesia yang menganut anti penjajahan, maka ia menyebut harus segera ada sikap tegas dari pemerintah untuk menyelesaikan kejahatan tersebut.

Ia menyebut puluhan ribu orang kehilangan nyawa dan jutaan orang mengungsi. Mereka diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. "Itulah yang kami serukan hari ini harus ada langkah konkretnya," katanya.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengirimkan anggota TNI ke lokasi peperangan di Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement