REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam surat Shad Allah SWT bertanya kepada Iblis tentang yang menghalanginya untuk bersujud kepada Nabi Adam yang telah diciptakan dengan "kedua tangan-Nya".
Dalam ayat ini, seakan-akan Allah menyentuh Nabi Nabi Adam dengan kedua tangan-Nya, namun benarkah demikian? Dalam surat Shad ayat 75, Allah SWT berfirman:
قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِيْنَ
Artinya: "(Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah (memang) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”
Ayat di atas mengandung frasa "kedua tangan-Ku," yang merupakan bentuk tasybih (perumpamaan) dalam bahasa Arab untuk menunjukkan tindakan langsung dari Allah SWT. Namun, tafsir ulama mengenai ayat ini berbeda-beda.
Beberapa ulama memahami "dengan kedua tangan-Ku" secara literal sebagai ungkapan penghormatan dan keagungan terhadap penciptaan Nabi Adam.
Namun, mereka menegaskan bahwa makna "tangan" di sini bukan berarti tangan dalam arti jasmani, karena Allah SWT tidak serupa dengan makhluk-Nya. Pendapat ini bertujuan untuk menekankan kedekatan dan perhatian khusus Allah SWT dalam penciptaan manusia pertama.
Misalnya, dalam tafsir yang mendekati pandangan ini, Ibn Katsir menyebutkan bahwa penggunaan kata "tangan" adalah untuk menunjukkan keistimewaan penciptaan Adam dibanding makhluk lain. Namun, maknanya tetap dipegang sebagai bagian dari sifat-sifat Allah yang sesuai dengan kemuliaan-Nya, tanpa menyerupai sifat makhluk.
BACA JUGA: Keajaiban Tulang Ekor Manusia yang Disebutkan Rasulullah SAW dalam Haditsnya
Ulama lain, seperti sebagian mufasir dari kalangan Asy'ariyah, menganggap bahwa "kedua tangan" merupakan majaz (metafora) yang melambangkan kekuasaan atau kehendak Allah SWT.
Mereka berpendapat bahwa penggunaan kata "tangan" dalam bahasa Arab juga dapat diartikan sebagai simbol dari "kemampuan" atau "kekuasaan," bukan tangan secara fisik. Dengan kata lain, "dengan kedua tangan-Ku" bermakna bahwa Allah menciptakan Nabi Adam secara langsung dan dengan perhatian khusus, berbeda dengan makhluk lainnya.