Selasa 12 Nov 2024 16:32 WIB

Pemimpin Dunia Arab Desak Genosida Dihentikan, Aksi Nyata atau Omon-omon ?

Sebagian besar negara Arab dinilai hanya menjadi pengamat pembantaian warga Gaza

Para pemimpin negara Arab dan mayoritas Musim berfoto pada KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh, Arab Saudi, 11 November 2024.
Foto: EPA-EFE/TURKISH PRESIDENTIAL PRESS OFFICE
Para pemimpin negara Arab dan mayoritas Musim berfoto pada KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh, Arab Saudi, 11 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Sejumlah pemimpin dunia Arab mendesak agar Israel segera menghentikan genosida kepada rakyat Palestina di jalur Gaza dan serangan terhadap rakyat Lebanon. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato perwakilan Kuwait, Bahrain, Oman, Sudan, Mauritania, Liaga Arab dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada pertemuan puncak Islam-Arab luar biasa di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Senin (11/11/2024). 

Pertemuan puncak tersebut membahas cara mengakhiri genosida Israel dan Lebanon, sebagai lanjutan atas pertemuan Arab-Islam di Riyadh, November tahun lalu, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. 

Baca Juga

Genosida

Putra Mahkota Kuwait Sheikh Sabah Al-Khaled Al-Sabah mengutuk tindakan Israel di Gaza sebagai "genosida" dan sebuah "penargetan sistematis terhadap nyawa warga Palestina."

Ia menekankan bahwa Israel tidak boleh diperlakukan istimewa di atas hukum internasional. Dia memperingatkan bahwa lembaga-lembaga internasional kini berada di persimpangan jalan karena genosida terus berlanjut di Gaza dan Lebanon.

Sementara itu, Khalid bin Abdullah Al Khalifa, wakil perdana menteri Bahrain, menekankan, perang berkepanjangan di Gaza dan perluasannya ke Lebanon telah memperburuk ketegangan dan eskalasi militer di wilayah tersebut.

Ia meminta masyarakat internasional untuk mengambil tindakan tegas, memenuhi tanggung jawab kemanusiaan dan penegakan hukum. Dia juga meminta dunia segera mengakhiri permusuhan di Gaza dan Lebanon untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement