REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Petugas dan warga binaan Lapas Kelas IIB Majalengka menjalani pemeriksaan urin secara mendadak. Hal itu untuk memastikan ada tidaknya peredaran narkoba di lingkungan lapas tersebut. Tes urin itu dilaksanakan bersamaan dengan sidak yang dilakukan petugas gabungan terhadap warga binaan dan sel tahanan yang mereka huni di Lapas Kelas IIB Majalengka.
Ketika sejumlah petugas memeriksa setiap sudut sel maupun barang-barang milik warga binaan, sejumlah petugas lainnya menggiring warga binaan ke Poliklinik Lapas Kelas IIB Majalengka. Para warga binaan itu diminta untuk mengumpulkan sampel urin masing-masing. Kegiatan itu diawasi secara ketat oleh Kesatuan Pengamanan Lapas.
Tak hanya warga binaan, tes urin dadakan itu juga diikuti oleh sejumlah petugas Lapas Kelas IIB Majalengka yang dipilih secara acak. Kepala Lapas Kelas IIB Majalengka, Febie Dwi Hartanto, menjelaskan, tes urin secara mendadak itu dilakukan secara acak kepada 12 warga binaan dan 14 petugas Lapas Kelas IIB Majalengka. ‘’Alhamdulillah, hasilnya negatif semua,’’ kata Febie, Rabu (13/11/2024).
Febie mengatakan, tes urin tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran narkoba di dalam lapas. Menurutnya, tes urin terhadap warga binaan dan petugas lapas juga sebelumnya telah digelar secara berkala.
Febie menerangkan, jika ditemukan ada warga binaan ataupun petugas yang hasil tes urinnya positif, maka pihaknya akan menyerahkannya ke polisi. Namun, dia bersyukur, sejauh ini hasil setiap tes urin yang pernah dilakukan selalu negatif. ‘’Lapas Kelas IIB Majalengka menjadi pilot project lapas yang bebas dan bersih dari peredaran narkoba,’’ kata Febie.