Rabu 13 Nov 2024 14:31 WIB

BMKG Ingatkan Supermoon pada 16 November Bisa Picu Banjir Rob, Ini Pesisir Terdampak

Beberapa pesisir di Indonesia diprediksi akan terdampak fenomena supermoon.

Fenomena bulan purnama besar (supermoon). (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Fenomena bulan purnama besar (supermoon). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi banjir pesisir atau rob di beberapa wilayah akibat fenomena supermoon atau bulan baru, sehingga bulan tampak lebih besar di langit. Beberapa pesisir di Indonesia diprediksi akan terdampak.

"Adanya fenomena supermoon pada tanggal 16 November 2024 mendatang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum," kata Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Baca Juga

Berdasarkan pantauan BMKG dari data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Banten, dan Pesisir Jakarta. Kemudian, Pesisir utara Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Timur, dan Pesisir Papua.

"Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujar Eko.

Karena itu, Eko menegaskan, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut dan mengecek informasi data terbaru terkait cuaca maritim dari kanal resmi BMKG, baik melalui call center 021-6546315/18, call center BMKG 196, situs resmi http://maritim.bmkg.go.id, serta media sosial resmi Twitter dan Instagram @BMKGmaritim, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut aplikasi Info BMKG lebih menolong para petani dalam memprediksi cuaca dan iklim, ketimbang Google.

"Insya Allah, aplikasi Info BMKG untuk para petani, lebih menolong daripada Google saat ini," kata Dwikorita saat menyampaikan laporan ke Komisi V DPR RI pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara daring di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, Info BMKG yang kini sudah diunduh lebih dari 5 juta pengguna di Playstore menyajikan berbagai informasi yang sangat kompleks, tak sekadar cuaca dan iklim, tapi juga keperluan penanggalan musim tanam bagi petani, hingga layanan transportasi seperti pelayaran dan penerbangan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement