Rabu 13 Nov 2024 14:42 WIB

Jenderal Tinggi Polandia Minta Persiapan Perang Lawan Rusia

Kemampuan pertahanan Polandia mesti diperkuat.

Tentara Polandia dengan tank Leopard 2 buatan Jerman maju di tempat latihan Militer Biedrusko di Biedrusko
Foto: EPA-EFE/JAKUB KACZMARCZYK
Tentara Polandia dengan tank Leopard 2 buatan Jerman maju di tempat latihan Militer Biedrusko di Biedrusko

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Kepala Staf Umum Polandia, Jenderal Wieslaw Kukula, telah menyerukan peningkatan kesiapan militer dan sipil terhadap apa yang ia gambarkan sebagai 'ancaman nyata' dari Rusia.

Dalam wawancara dengan Rzeczpospolita yang diterbitkan pada Selasa, Kukula mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Warsawa harus sepenuhnya siap untuk membela negara.  Ia menekankan bahwa negara dipersiapkan baik dengan kemampuan pertahanan kuat dan masyarakat yang tangguh.

Baca Juga

"Ini adalah ancaman nyata," kata sang jenderal yang menyatakan dengan tegas kemungkinan terjadinya konflik tidak boleh diremehkan.

Komentar Kukula mencerminkan tradisi di antara para pemimpin Polandia untuk mengambil sikap agresif terhadap Rusia. Ini mengingat hubungan kedua negara yang secara historis bergejolak.

Menurutnya, potensi militer Moskow tetap besar, dengan sumber daya demografi dan bahan baku yang kuat, serta industri pertahanan fungsional serta mampu mempertahankan dan memperluas kapasitas militer.

“Niat Rusia disampaikan dengan jelas oleh Presiden [Vladimir] Putin dan Menteri Luar Negeri [Sergey] Lavrov,” kata sang jenderal, yang mengisyaratkan bahwa ambisi militer Kremlin sebagian besar tetap tidak berubah sejak akhir 2021 dilansir RT. 

Menyoroti kekhawatirannya, Kukula berpendapat bahwa Polandia harus waspada terhadap kerentanan strategis. Ia mengeklaim bahwa Rusia mungkin mengeksploitasi skenario seperti NATO yang terpecah atau keterlibatan AS dalam konflik Pasifik untuk meningkatkan aksi militer mereka. 

“Tujuan kami adalah membuat skenario yang paling mungkin terjadi, yaitu skenario di mana kami secara efektif mencegah Rusia dari agresi,” jelasnya.

Moskow secara konsisten membantah adanya niat untuk menyerang NATO, dengan Presiden Putin baru-baru ini menggambarkan peringatan tentang agresi Rusia terhadap Eropa Barat sebagai "omong kosong".

Kabar burung itu, kata ia, ditujukan untuk membuat warga khawatir dan meningkatkan anggaran pertahanan di Barat. Dalam sebuah wawancara awal tahun ini, ia menegaskan "Apa yang mereka katakan tentang fakta bahwa kami akan menyerang Eropa setelah Ukraina adalah omong kosong belaka... itu semata-mata intimidasi untuk memeras uang dari rakyat mereka."

Namun, Kukula menegaskan bahwa pencegahan membutuhkan kombinasi investasi militer dan tekad publik. "Tidaklah cukup hanya melaporkan potensi pertahanan kita yang berkembang pesat," simpulnya. "Sama pentingnya untuk menunjukkan tekad kita untuk melindungi diri sendiri."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement