Kamis 14 Nov 2024 06:15 WIB

Pantai Gading dan Guinea Ekuatorial Raih Tiket ke Piala Afrika Tanpa Bertanding

Pantai Gading dan Guinea Ekuatorial dipastikan finis dua teratas di grupnya.

Logo Piala Afrika 2025 Maroko
Foto: CAF
Logo Piala Afrika 2025 Maroko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pantai Gading dan Guinea Khatulistiwa menjadi negara terakhir yang lolos ke putaran final Piala Afrika tahun depan, tetapi tidak harus menendang bola karena babak kualifikasi kedua terakhir dimulai pada Rabu (13/11/2024) waktu setempat.

Pantai Gading, pemenang di putaran final terakhir yang mereka selenggarakan di awal tahun, dipastikan akan finis di dua tempat teratas di Grup G setelah Sierra Leone ditahan imbang 1-1 oleh Chad di Abidjan.

Baca Juga

Pantai Gading mengantongi sembilan poin dari empat pertandingan, sementara Zambia berada di posisi kedua grup dengan tujuh poin dari empat pertandingan. Sierra Leone memiliki lima poin dengan satu pertandingan tersisa dan Chad tersingkir.

Chad memindahkan pertandingan ke Pantai Gading karena merupakan salah satu dari 18 negara yang dilarang menjadi tuan rumah pertandingan internasional karena kondisi stadion mereka yang buruk.

Chad tertinggal satu gol melalui upaya gemilang Abu-Diaby Dumbuya pada menit ke-29, tetapi menyamakan kedudukan melalui penalti bergaya Panenka dari bek Mahamat Thiam lima menit kemudian.

Kemenangan 1-0 untuk Liberia atas Togo di Monrovia di Grup E menyingkirkan kedua negara dan menjamin lolosnya Guinea Ekuatorial ke turnamen di Maroko, yang akan dimainkan mulai 21 Desember 2025 hingga 18 Januari 2026. Dua tim teratas di masing-masing dari 12 grup kualifikasi melaju ke putaran final.

Guinea Ekuatorial, yang merupakan tim kejutan di putaran final terakhir, mengantongi tujuh poin dari empat pertandingan mereka, sementara Liberia yang memiliki empat poin dari lima pertandingan dan Togo dua angka.

Bahkan jika Liberia finis dengan perolehan poin yang sama dengan Guinea Ekuatorial, yang akan menjamu pemimpin grup Aljazair pada Kamis (14/11/2024), Liberia tidak dapat menyalip Guinea Ekuatorial di klasemen karena rekor head-to-head antara keduanya.

Guinea Ekuatorial mengalahkan Liberia di kandang dan tandang bulan lalu. Pada Rabu, pemain pengganti Mohammed Sangare, yang merupakan lulusan Newcastle United tetapi sekarang bermain di Swiss, mencetak gol penalti pada menit ke-83 untuk memastikan kemenangan pertama Liberia di grup tersebut.

Itu juga merupakan kemenangan perdana bagi pelatih sementara Thomas Kojo, yang direkrut bulan lalu setelah pelatih asal Rumania Mario Marinica dipecat.

Sebelumnya pada Rabu, Kamerun bermain imbang tanpa gol saat bertandang melawan Namibia dalam pertandingan Grup J yang dimainkan di Johannesburg, Afrika Selatan

Namibia hampir meraih kemenangan di pertengahan babak kedua ketika penyerang bertubuh kecil Prins Tjiueza menyundul bola ke tiang gawang. Ia kemudian menyundul bola pantul ke tiang gawang yang sama sehingga Andre Onana mencatatkan clean sheet untuk keempat kalinya dalam lima pertandingan kualifikasi.

Kamerun telah lolos dari Grup J sementara itu merupakan poin pertama bagi Namibia yang telah tersingkir.

Setelah itu, pelatih Kamerun Marc Brys mengeluhkan buruknya organisasi yang membuat timnya tiba kurang dari 24 jam sebelum pertandingan dimulai. Kamerun harus bermain tanpa penyerang Brentford Bryan Mbeumo dan Carlos Baleba dari Brighton & Hove Albion, yang tidak hadir pada pertandingan tersebut setelah bermain di Liga Primer pada akhir pekan.

Aljazair, Guinea Ekuatorial, Pantai Gading, dan Kamerun akan bergabung dengan Angola, Burkina Faso, Republik Demokratik Kongo, Mesir, Maroko, dan Senegal pada putaran final Piala Afrika.

Kontestan lainnya akan ditentukan pada Kamis waktu setempat ketika sembilan pertandingan kualifikasi lainnya dimainkan, dengan negara-negara seperti Nigeria, Sudan, dan Tunisia tampaknya akan mengamankan tiket mereka ke Maroko. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement