Kamis 14 Nov 2024 08:58 WIB

Prabowo dan Menhan AS Bahas Gaza dan Laut Cina Selatan, Ini yang Mereka Bicarakan

Prabowo mencari solusi damai dengan mengusung pendekatan solusi dua negara.

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Selasa (12/11/2024).
Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Selasa (12/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraannya melakukan pertemuan penting dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin. Mereka membahas sejumlah isu strategis global, termasuk konflik di Gaza dan ketegangan di Laut Cina Selatan, Rabu waktu setempat.

"Ya kami bahas itu," kata Presiden Prabowo usai pertemuan keduanya di Washington DC, diikuti dalam jaringan (daring) Kementerian Sekretariat Negara di Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga

Perihal konflik di Gaza, Presiden RI memandang penting mencari solusi damai dengan mengusung pendekatan solusi dua negara atau two-state solution. Cara itu diyakini sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan ketegangan antara Palestina dan Israel.

"Saya tetap menyarankan two-state solution, sebenarnya mereka juga setuju," katanya. Presiden Prabowo juga menyampaikan harapannya agar gencatan senjata segera dapat tercapai untuk mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung lama di kawasan tersebut.

Terkait dengan topik Laut Cina Selatan, Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjaga kedaulatan negara serta ingin bekerja sama dengan semua pihak.

"Laut Cina Selatan kami bahas. Saya katakan, kita ingin kerja sama dengan semua pihak. Kita menghormati semua kekuatan, tetapi kita juga akan tetap mempertahankan kedaulatan kita," katanya.

Presiden Prabowo menegaskan tentang pentingnya kolaborasi dan kerja sama internasional untuk menjaga perdamaian serta menghindari konfrontasi yang bisa memperburuk situasi. Prabowo juga menekankan bahwa membangun saling percaya dan saling menghormati antarnegara sangat diperlukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis di kawasan setempat.

"Harus ada upaya untuk membangun saling percaya, saling menghormati. Jadi, kita memilih untuk memelihara hubungan baik dengan semua pihak," kata Presiden Prabowo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement