REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) tertinggal di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta berdasarkan hasil survei SMRC. Pasangan calon nomor urut 1 itu disalip oleh Pramono Anung-Rano Karno.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai terdapat satu faktor utama yang membuat elektabilitas pasangan Rido kalah dari Pramono-Rano. Faktor utama itu adalah tak maksimalnya kerja Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus mendukung pasangan Rido.
"Mesin politik KIM plus sepertinya belum maksimal. Ini sepertinya yang jadi faktor utama," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (14/11/2024).
Kendati demikian, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tak mau buru-buru meyakini survei terakhir itu sebagai hasil akhir. Menurut dia, pasangan Rido masih memiliki peluang untuk menang di Pilgub Jakarta, bahkan dalam satu putaran.
Adi menilai, kunci kemenangan itu akan tergantung kerja mesin politik KIM plus di sisa waktu kampanye. Apabila mesin politik bekerja maksimal, bukan tidak mungkin pasangan Rido dapat menang dalam satu putaran.
"Kuncinya di sisa waktu jelang pencoblosan ini apakah mesin politik di maksimalkan atau tidak. Karena politik Jakarta dinamis. Dalam hitungan minggu apapun bisa terjadi dan peta bisa berubah total," ujar dia.
Sebagai informasi, pasangan Rido didukung oleh KIM plus yang berisi 16 partai politik di Pilgub Jakarta. Sementara itu, Pramono-Rano hanya didukung oleh PDIP dan Partai Hanura.
Dalam survei yang dirilis SMRC pada Rabu (14/11/2024), pasangan Rido meraih elektabilitas 39,1 persen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1 persen, dan Pramono Anung-Rano Karno 46 persen. Dari total responden yang disurvei pada periode 31 Oktober hingga 9 November itu, sebanyak 9,8 persen menyatakan belum menentukan pilihan atau undecided voters.
Diketahui, survei SMRC dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden mencapai 1.210 orang. Adapun margin of error survei itu diperkirakan mencapai 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.