Rabu 20 Nov 2024 05:26 WIB

Contoh Laporan Iseng yang Disebut Istana di Lapor Mas Wapres

Istana sebut laporan iseng tak bisa diproses Lapor Mas Wapres.

Rep: Noor Alfian/ Red: Muhammad Hafil
Petugas menerima laporan warga di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (11//11/2024). Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan program bernama Lapor Mas Wapres. Lewat program itu warga bisa menyampaikan keluhan, seran atau gagasan langsung. Layanan laporan di Istana Wakil Presiden itu dibuka pada senin hingga jumat mulai dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Selain itu, Wapres juga menfasilitasi laporan via WhatsApp di nomor 081117042207 sebagai alternatif laporan.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menerima laporan warga di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (11//11/2024). Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan program bernama Lapor Mas Wapres. Lewat program itu warga bisa menyampaikan keluhan, seran atau gagasan langsung. Layanan laporan di Istana Wakil Presiden itu dibuka pada senin hingga jumat mulai dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Selain itu, Wapres juga menfasilitasi laporan via WhatsApp di nomor 081117042207 sebagai alternatif laporan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan banyak laporan ideng yang masuk di layanan 'Lapor Mas Wapres'. Ia menyebut kebanyakan laporan iseng tersebut dikirimkan masyarakat melalui pesan WhatsApp.

"Laporan-laporan yang banyak iseng itu yang via whatsapp itu penuh," kata Hasan, Selasa (19/11/2024). 

Baca Juga

Hasan menjelaskan ada berbagai macam laporan iseng. Mulai dari ada orang yang berjanji untuk menyelesaikan lumpur Lapindo hingga persoalan pribadi. 

"Ada yang berjanji bisa menghentikan lumpur lapindo. Jadi yang semacam-semacam itu ada banyak. Ada kemudian yang punya konflik rumah tangga supaya suaminya dihukum karena satunya dari kesatuan, satunya dari ASN misalnya," katanya. 

Menurutnya laporan tersebut tidak bisa diselesaikan lantaran berada di persoalan pribadi. 

"Jadi laporan rumah tangga itu juga banyak. Jadi ini kan mungkin laporan-laporan yang menurut kita sulit, karena persoalan yang sangat pribadi," katanya. 

Kendati demikian, pihaknya mengatakan sedang mempersiapkan untuk filterisasi laporan yang masuk ke 'lapor mas wapres'. Nantinya, petugas tersebut akan memilah dan meneruskan laporan yang layak atau sesuai ke kementerian atau lembaga terkait. 

"Sekarang itu back office-nya sedang dipersiapkan, jadi nanti untuk pemilahan filtering lah, mana laporan ini, jadi tidak hanya mana yang iseng dan tidak iseng, tapi nanti juga laporan itu mana yang akan diserahkan ke KL mana," katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement