REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagi hari laksana masa muda yang penuh dengan vitalitas, dan sore hari ibarat masa tua. Barangsiapa yang terbiasa melakukan suatu aktivitas pada masa mudanya, niscaya ia akan terbiasa mengerjakannya hingga masa tuanya.
Aktivitas seseorang pada pagi hari akan mempengaruhi semangat kerja di sepanjang harinya. Maka dari itu, penting untuk mengawali pagi dengan nuansa-nuansa yang positif. Salah satunya bisa dilakukan melalui berdoa.
Nabi Muhammad SAW mendoakan umatnya pada pagi hari.
"اللهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا"
"Ya Allah, berkahilah untuk umatku di waktu paginya” (HR Ahmad).
Para salafush shalih sangat menghargai waktu pagi dan bersemangat guna mengoptimalkannya dalam kebaikan. Abu Wa’il bercerita, “Suatu pagi kami berkunjung ke rumah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu sesudah subuh. Setelah mengucapkan salam, kami dipersilakan masuk.
Namun, kami berhenti sejenak di depan pintu. Hingga pembantunya keluar sembari berkata, 'Silakan masuk.' Kami pun masuk. Ternyata saat itu Ibnu Mas’ud sedang duduk berzikir.