Senin 25 Nov 2024 11:13 WIB
Swasembada Pangan

Mentan Kejar Target Swasembada Sekaligus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Adat

Swasembada juga berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kunjungan kerja Mentan Andi Amran Sulaiman ke Kampung Wanam, Papua.
Foto: Dok Republika
Kunjungan kerja Mentan Andi Amran Sulaiman ke Kampung Wanam, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menunjukkan upaya mewujudkan swasembada pangan. Itu merupakan salah satu target besar pemerintahan Prabowo Subianto. Pada saat bersamaan, swasembada juga berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.

Amran baru saja mengunjungi Kampung Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Ia mengajak masyarakat bahu-membahu mewujudkan gagasan nasional di atas. Menurut dia, program swasembada pangan bukan hanya urusan pangan semata. Program tersebut juga merupakan sarana agar masyarakat adat dapat merasakan kesejahteraan dari kegiatan pertanian.

Baca Juga

"Bapak ibu kita gandengan tangan untuk bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wanam, masyarakat Merauke. Kita ini bersaudara, kita semua sama, jadi kita saling membantu dan bergotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan kita,” kata Mentan saat memimpin Apel Pasukan Batalyon Swasembada Pangan Wanam, Ahad (24/11/2024), dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (25/11/2024).

Pada kunjungan kerja kali ini, ia meninjau langsung cetak sawah di Wanam dan kesiapan Pasukan Batalyon Pangan Wanam. Kementan, jelas dia, siap memberikan bantuan dan pendampingan untuk mendukung kegiatan pengolahan lahan untuk lokasi cetak sawah.

“Traktor ini kami hibahkan untuk Brigade Pangan. Kami hibahkan traktor, nanti kita berikan benih gratis, pupuk, kita bangun sama-sama lahan ini,” ucapnya.

Mentan Amran memproyeksikan Wanam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan melibatkan masyarakat sekitar. Sebelumnya Kementan telah merintis di Kurik dan hasil produksinya baik.

“Kami sudah rintis di Kurik, dulu produksinya dua ton, Bapak Presiden tanya langsung sekarang produksinya tujuh ton. Dulu tanam satu kali sekarang menjadi tiga kali tanam, dan ada operator combine harvester (mesin panen) bisa mendapat penghasilan enam juta per bulan. Jadi kita harapkan juga ini terjadi di Wanam agar kesejahteraan masyarakat di sini meningkat,” jelasnya.

Untuk wilayah Wanam, Mentan tidak hanya mendorong pertanaman padi, tetapi juga komoditas hortikultura dan komoditas lainnya yang biasa ditanam oleh masyarakat. Pertanaman tersebut disokong dengan sejumlah alat pertanian, termasuk traktor roda empat dan roda dua. Alat tersebut diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan lahan yang sebelumnya mengandalkan tenaga manual.

“Kami kirim traktor roda empat, roda dua, dan membantu benih, kemudian kita membantu brigade. Karena kalau tidak diikuti dengan brigade tidak diikuti dengan teknologi, sulit untuk bertahan karena tidak mungkin dengan mencangkul,” tutur Amran.

Mentan menyebut program ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Program ini diharapkan mampu menjadikan Merauke sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian di Indonesia.

Ia juga melakukan peninjauan terhadap lokasi demplot pertanaman padi seluas 20 hektar yang berada di Wanam. Mentan Amran optimistis pertanaman padi akan tumbuh dengan baik dengan dukungan teknologi pertanian yang tepat. “Saya melihat tanaman padinya mampu tumbuh baik. Ini pertanda baik untuk swasembada pangan yang kita cita-citakan,” ujar tokoh kelahiran Bone ini.

Sebelumnya, pada awal November 2024 lalu Presiden Prabowo melihat persiapan demplot (Demontration Plot) padi untuk meningkatkan produktivitas pangan di wilayah timur Indonesia.

Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo langsung menuju lahan percontohan yang digunakan untuk praktik teknik budidaya padi terbaru. Di sana, Kepala Negara menyaksikan bagaimana para petani dengan cermat mempersiapkan lahan agar optimal untuk musim tanam berikutnya. Demplot padi ini diharapkan menjadi percontohan bagi para petani lokal, dengan teknik pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas padi.

Presiden turut menyaksikan secara langsung proses pengolahan lahan dan tabur dolomit, sebuah langkah penting untuk meningkatkan kesuburan tanah. Para petani tampak menyebarkan dolomit di atas lahan, sebuah bahan alami yang berguna untuk menetralkan keasaman tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement