REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kylian Mbappe berharap kepindahannya ke Real Madrid akhirnya akan mengakhiri penantiannya untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar Liga Champions. Namun harapan itu terasa sangat jauh pada
Kamis (28/11/2023) dini hari WIB setelah kekalahan 0-2 dari Liverpool di Anfield.
Hasil ini membuat sang juara bertahan terancam tersingkir dari turnamen elite klub sepak bola Eropa pada fase penyisihan awal. Madrid harus berjuang keras untuk lolos langsung atau sekadar ke babak playoff 16 besar.
Jika Madrid benar-benar tersingkir lebih awal, Mbappe mungkin akan mengenang malam yang menyedihkan di Anfield saat ia dipermalukan oleh bek muda dan kemudian gagal mengeksekusi penalti yang seharusnya bisa menyamakan kedudukan.
Pelatih Madrid Carlo Ancelotti, seperti biasa, membela pemainnya. Ia mengatakan penyerang anyarnya itu sedang mengalami momen sulit hanya beberapa bulan setelah bergabung dengan juara Eropa 15 kali itu.
"Kami harus memberinya dukungan dan cinta kami dan dia akan segera pulih," kata Ancelotti saat menghadapi banyak pertanyaan dari wartawan Spanyol tentang performa Mbappe.
Menurut Ancelotti, kondisi ini mungkin terjadi karena kurangnya rasa percaya diri. Terkadang ketika ada momen dalam permainan dan segala sesuatunya tidak berjalan baik, kata Ancelotti, idenya adalah menjaga semuanya tetap sederhana dan tidak memperumit keadaan.
"Dia sedang melalui momen itu sekarang. Anda bisa melewatinya. Jangan salahkan dia karena gagal mengeksekusi penalti. Orang-orang gagal mengeksekusi penalti. Kita tidak bisa terlalu menyalahkannya atas hal itu," ujar Ancelotti menegaskan.
Pemenang Piala Dunia Mbappe tampak seperti bayangan dirinya sendiri saat melawan Liverpool yang memimpin klasemen Liga Primer Inggris dan Liga Champions musim ini.
Ia terjatuh akibat tekel keras dari bek kanan berusia 21 tahun Conor Bradley saat mengancam untuk menerobos gawang tuan rumah pada babak pertama. Momen Mbappe terjungkal memicu sorak sorai dari penonton tuan rumah.