REPUBLIKA.CO.ID, Pada masa Nabi Muhammad SAW, seseorang diutus untuk memimpin satu pasukan kecil oleh Rasulullah SAW. Ketika pemimpin itu menjadi imam sholat, setelah membaca Surah Al-Fatihah, dia membaca Surat Al-Ikhlas.
Pada setiap sholat yang bacaan suratnya dikeraskan hingga terdengar jamaah, pemimpin itu selalu membaca Surat Al- Ikhlas setelah Surat Al-Fatihah, dan tidak hanya pada rakaat pertama, atau kedua, tetapi pada setiap rakaat.
Kebiasaannya itu menimbulkan tanda tanya dalam benak sebagian pasukan. Sehingga mereka menyampaikan hal itu kepada Nabi Muhammad SAW saat mereka pulang ke Madinah. Mendengar laporan mereka, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tanyakan kepadanya, mengapa ia berbuat seperti itu?”
Ketika ditanya, pemimpin pasukan itu menjawab, “Karena Surat Al-Ikhlash ini mengandung sifat Allah Yang Maha Penyayang dan aku sangat suka membacanya.”
Ketika mengetahui alasan orang itu selalu membaca Surat Al-Ikhlas, Rasulullah SAW menjawab, "Sampaikan kepadanya bahwa Allah SWT mencintainya."
Dikutip dari buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW yang ditulis Fuad Abdurahman, dalam riwayat yang sama, ada seorang sahabat Anshar menjadi imam di Masjid Quba. Setiap kali sesudah membaca Surat Al-Fatihah, ia membaca Surat Al-Ikhlas, lalu dilanjutkan dengan surat yang lain.
Hal itu dilakukan imam sholat tersebut pada setiap rakaat. Tentu saja sebagian sahabat heran dengan kebiasaannya ini. Sebagian mereka meminta sang imam agar membaca surat yang berbeda, bukan hanya Surat Al-Ikhlas.
Namun, tetap saja ia bersikukuh dengan kebiasaannya itu. Maka ketika suatu hari Rasulullah SAW datang di daerah itu, para sahabat menceritakan kebiasaan imam masjid itu.