REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi musim penghujan yang mulai tiba. Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyatakan langkah-langkah ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api dari potensi gangguan akibat cuaca ekstrem seperti tanah longsor, banjir, hingga amblesan tanah.
"Kami menyiagakan petugas tambahan dan meningkatkan pengawasan di lokasi rawan bencana, serta menyediakan alat perawatan jalan rel berikut materialnya untuk siaga di titik-titik strategis," ujar Anne dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Anne menyampaikan para petugas unit prasarana jalan rel dan jembatan KAI telah mengambil langkah-langkah mitigasi preventif untuk memastikan perjalanan kereta api tetap aman dan lancar selama musim penghujan. Selain itu, jajaran terkait di wilayah Daop dan Divre KAI juga melakukan pengecekan intensif secara berkala di seluruh jalur kereta api.
Untuk mendukung kelancaran operasional di tengah tantangan cuaca ekstrem, sambung Anne, KAI telah menyiapkan 335 Petugas Pemeriksa Jalan (PPJ) yang bertugas memantau kondisi lintasan kereta api secara rutin untuk memastikan jalur aman dari gangguan akibat kondisi curah hujan tinggi dan 151 Petugas Daerah Pantauan Khusus (Dapsus) yang disiagakan di lokasi-lokasi rawan seperti area rawan longsor, banjir, atau tanah labil. KAI, lanjut Anne, juga menyapkan 663 Petugas Keamanan untuk mengamankan area stasiun dan jalur kereta demi memastikan keselamatan penumpang dari potensi gangguan eksternal.
"Seluruh petugas ekstra ini telah diberikan pelatihan intensif untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani situasi darurat selama operasional musim penghujan," ucap Anne.