Ahad 01 Dec 2024 12:29 WIB

Kontroversi Kapolrestabes Semarang, Terungkap di Sidang Diduga Perantara SYL dengan Firli

Ketua Komisi III mengaku sempat telepon Kombes Irwan Anwar tapi tak digubris.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. Terungkap di persidangan, SYL mengakui menyerahkan uang Rp 800 juta kepada Firli Bahuri melalui Kombes Irwan Anwar.
Foto: Dok Polrestabes Semarang
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. Terungkap di persidangan, SYL mengakui menyerahkan uang Rp 800 juta kepada Firli Bahuri melalui Kombes Irwan Anwar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menuai kontroversi karena dinilai seolah terkesan membela anak buahnya yang menembak mati siswa SMKN 4 Semarang. Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman bahkan mengaku tak direspons Kombes Irwan saat ia menghubungi via sambungan telepon ketika hendak menanyakan kasus penembakan siswa di Semarang.

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan, Komisi III menjadwalkan untuk memanggil Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar terkait insiden penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota Polrestabes Semarang kepada seorang siswa SMK di Semarang. "Kami akan memanggil khusus si kapolres ini pada kesempatan yang secepat-cepatnya," kata Habiburokhman saat konferensi pers di Ruang Rapat Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Baca Juga

Dia menyebut pemanggilan tersebut rencananya akan dilakukan pada Selasa (3/12/2024), bersamaan dengan jadwal pemanggilan Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) dan Kadiv Propam Mabes Polri untuk membahas soal kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatra Barat. "Iya persis, persis (pemanggilan bersamaan), hari Selasa," ucapnya.

Habiburokhman mengatakan, pihaknya merasa perlu untuk melakukan pemanggilan atas kasus penembakan oknum polisi terhadap siswa di Semarang tersebut lantaran dapat merusak citra institusi Polri secara keseluruhan. "Ini bisa mempengaruhi citra Polri secara keseluruhan, seolah-olah ya Polri tidak bisa menjaga situasi kondusif, padahal kejadian ini di Semarang. Jadi ini kami perlu sampaikan ya, agar peristiwanya tidak menodai citra Polri," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement