Selasa 03 Dec 2024 21:03 WIB

Gus Miftah Caci Pedagang Es di Pengajian, Ini 7 Kontroversinya yang Viral

Gus Miftah kerap menimbulkan kontroversi di masyarakat

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Penceramah Gus Miftah. Gus Miftah kerap menimbulkan kontroversi di masyarakat
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Penceramah Gus Miftah. Gus Miftah kerap menimbulkan kontroversi di masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gus Miftah adalah seorang dai kondang asal Yogyakarta yang dikenal karena gaya dakwahnya yang santai, inklusif, dan kerap menyentuh berbagai kalangan, termasuk komunitas marginal. 

Namun, belakangan Gus Miftah membuat sejumlah kontroversi dalam ceramahnya, yang terbaru adalah ceramahnya yang dinggap mengolok-olok atau menghina pedagang yang sedang menjual es. 

Baca Juga

 

Nama lengkapnya adalah Miftah Maulana Habiburrahman. Ia aktif berdakwah sejak muda dan terkenal dengan pendekatan dakwah yang sering dilakukan di tempat-tempat seperti klub malam atau komunitas pekerja hiburan malam, dengan tujuan membawa mereka mendekat pada nilai-nilai agama tanpa menghakimi.

 

Gus Miftah juga memiliki pesantren bernama Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Belakangan, ia dipercaya menjabat sebagai staf khusus Presiden RI Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

 

Berikut adalah daftar kontroversial terkait Gus Miftah yang sempat menjadi sorotan yang berhasil dihimpun Republika.co.id, Selasa (3/11/2024):  

 

1. Mengolok-olok pedagang es 

 

Gus Miftah menuai kritik setelah pernyataan yang dianggap merendahkan pedagang es. Dalam sebuah video pengajian yang digelar di Magelang, Gus Miftah  bertanya soal ketersediaan es teh yang dijual pedagang tersebut. 

 

“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya kono didol (jual)  gob*lok,” ujar Gus Miftah kepada pedaganga yang sedang menyunggi es teh dan air mineral. 

 

Walaupun itu candaan, tapi pernyataan Gus Miftah itu pun menuai kontroversi di media sosial. Nitizen mempertanyak adab Gus Miftah sebagai penceramah. 

 

2. Kesalahan baca dalil bahasa arab

 

Pada salah satu ceramah yang viral, Gus Miftah dikoreksi oleh seorang santri terkait kesalahan dalam membaca dalil. Peristiwa yang terjadi pada 2021 ini memicu diskusi tentang kompetensinya sebagai seorang dai. 

 

Kasus ini berawal saat Gus Miftah berpidato di dalam Gereja Bethel Indonesia (GBI) Penjaringan, Jakarta Utara. Setelah itu, muncullah pro kontra terhadap tindakan Gus Miftah yang berpidato di dalam gereja.

 

Setelah menjadi sorotan, Gus Miftah pun memberikan klarifikasi. Ia nahkan membacakan isi kutipan dalil dari kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah Kuwait. 

BACA JUGA: Iran, Irak, dan Uni Emirat Arab tak akan Biarkan Suriah Jatuh di Tangan Pemberontak 

Namun, video klarifikasi Gus Miftah membacakan dalil berbahasa Arab itu mendapat tanggapan dari seorang santri bernama Khoerul Samsuri. 

 

Lewat akun YouTube KS Calon Mubaligh, Khoerul Samsuri membongkar kesalahan Gus Miftah dalam membacakan dalil berbahasa Arab itu. Di dalam deskripsinya, santri Pondok Pesantren Nurul Huda Cianjur ini menulis: "Gus Miftah tidak bisa baca tulisan arab.. gak bisa nahwu- sharraf." 

 

3. Ceramah di tempat hiburan malam

 

Gus Miftah sering berdakwah di klub malam, diskotek, atau tempat hiburan. Meskipun ia beralasan ingin mendekati kalangan yang sulit dijangkau, hal ini mendapat kritik karena dianggap tidak sesuai dengan adab seorang dai.   

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement