REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Perang yang sedang dikobarkan zionis Israel di jalur Gaza telah menyebabkan pandemi cacat di wilayah tersebut. Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Selasa (3/12), mengungkapkan, Gaza merupakan daerah dengan anak yang diamputasi terbanyak di dunia.
“Sebelum perang, satu dari lima keluarga yang disurvei memiliki setidaknya satu anggota keluarga dengan disabilitas. Hampir separuh dari mereka termasuk anak dengan disabilitas,” kata Lazzarini dalam sebuah pernyataan.
“Selama perang ini, orang-orang yang membutuhkan perawatan khusus menderita dalam kesunyian. Kisah mereka jarang diceritakan,” tambahnya.
Lazzarini melanjutkan bahwa perang Israel juga telah menyebabkan “epidemi cedera traumatis” tanpa adanya layanan rehabilitasi yang tersedia.
“Sekarang, Gaza memiliki jumlah anak yang diamputasi terbanyak per kapita di dunia – banyak yang kehilangan anggota tubuh dan menjalani operasi tanpa bahkan menggunakan anestesi,” tambahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu dari empat orang yang terluka selama perang ini mengalami cedera yang mengubah hidup dan akan membutuhkan layanan rehabilitasi, termasuk perawatan untuk amputasi dan cedera tulang belakang.